Namun, penyelidikan akan semakin mudah jika kasus tersebut hanyalah sebuah kecelakaan.
Meskipun punya banyak dugaan, Refly mengaku akan menunggu hasil investigasi Komnas HAM.
"Tapi kalau ini hanya kecelakaan, penanganan yang tidak proper, jauh lebih mudah diungkapkan," jelasnya.
"Kita lihat nanti ujung dari semua ini, kita berharap negeri ini dilimpahi oleh kebenaran, keadilan."
"Dan setiap warga negara mendapat perlindungan maksimal dari negara."
"Tidak sembarang dihilangkan nyawanya dan penegak hukum bersifat melindungi dan mengayomi masyarakat."
"Tidak mudah menembakkan peluru yang kita ketahui dibiayai oleh uang pajak, uang rakyat," tandasnya.
Simak videonya berikut ini mulai menit ke-7.58:
Reaksi Komnas HAM
Ketua Tim Penyelidikan Komnas HAM, M. Choirul Anam membantah menemukan rumah penyiksaan 6 laskar FPI.
Seperti yang diungkapkannya dalam konferensi pers yang disiarkan kanal YouTube Kompas TV, Senin (28/12/2020).
Choirul memastikan semua isu yang menyebut adanya rumah penyiksaan 6 laskar FPI adalah hoaks.
"Jadi kalau ada informasi soal rumah kejadian saya pastikan itu tidak benar," jelas Choirul.
"Karena yang di-quote adalah statement saya."
Baca juga: Ungkap Bukti soal Penembakan 6 Laskar FPI, Komnas HAM Belum Ambil Kesimpulan: Kami Pastikan Hoaks
Baca juga: 5 Barang Bukti yang Ditemukan Komnas HAM dalam Kasus Penembakan 6 Laskar FPI: Perlu Kami Uji Lagi
Hingga kini, Choirul menyebut pihaknya masih melakukan pemeriksaan.