Namun dalam sebuah investigasi media, terungkap ada permainan di balik keinginan Edhy melegalkan ekspor benih lobster.
"Cuma mengerikan, sekali lagi, kalau setingkat menteri yang kemarin teriak-teriak dengan dalihnya bagaimana ekspor-impor tentang lobster. Itu 'kan orang juga mencurigai karena dalam salah satu majalah tabloid itu dimuat," paparnya.
Asep kemudian mengapresiasi langkah KPK yang menangkap Edhy.
Baca juga: BREAKING NEWS - KPK Benarkan Tangkap Menteri KKP Edhy Prabowo Rabu Dini Hari
"Wajar kalau KPK menangkap. Saya salut, semoga masyarakat menimbulkan kepercayaan kepada KPK, bahwa KPK juga ada kepercayaan dari masyarakat, ini harus dibuka seterang-terangnya," tegas Asep.
Ia berharap kasus tersebut dapat dibuka tuntas, mengingat ada sejumlah pejabat lain yang terlibat.
"Dan ini 'kan tidak melibatkan yang bersangkutan, ada juga sekelilingnya," singgung Asep.
"Ternyata penangkapan ini melibatkan pejabat, melibatkan kroninya," tandasnya.
Dikutip dari Kompas.com, Wakil Ketua KPK Nurul Ghufron mengonfirmasi penangkapan tersebut.
Ia juga membenarkan kasus tersebut terkait ekspor bibit lobster.
"Benar KPK tangkap, berkait ekspor benur," kata Ghufron, Rabu.
Edhy ditangkap di Bandara Soekarno-Hatta bersama sejumlah orang dari Kementerian Kelautan dan Perikanan serta anggota keluarganya.
"Tadi pagi (ditangkap) jam 01.23 di Soetta (Bandara Soekarno-Hatta). Ada beberapa dari KKP dan keluarga yang bersangkutan," terang Ghufron. (TribunWow.com/Brigitta)