TRIBUNWOW.COM - Kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Rizieq Shihab masih terus menjadi sorotan.
Mulai dari terjadinya kerumunan yang menyebabkan pelanggaran protokol kesehatan, hingga yang terbaru adalah soal penurunan baliho Habib Rizieq yang dilakukan oleh aparat TNI.
Kondisi tersebut lantas menimbulkan pro dan kontra, termasuk mengindikasikan ada ketidakharmonisan antara Habib Rizieq beserta FPI dengan pemerintah.
Baca juga: FPI Sebut Pangdam Jaya Mencla-mencle soal Pencopotan Baliho Habib Rizieq: Tak Pernah Lawan Satpol PP
Baca juga: Sebut Pemerintah Pernah Bujuk Habib Rizieq agar Pulang, Jubir FPI: Mereka Menawari yang Indah-indah
Menanggapi kondisi yang terjadi, Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI), Awit Masyuri kembali menegaskan siap untuk melakukan dialog terbuka dengan pihak pemerintah.
Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Senin (23/11/2020), dirinya menegaskan bahwa tidak ada keinginan dari Habib Rizieq maupun FPI untuk membuat kegaduhan di Tanah Air.
Menurutnya, pihaknya sudah berkali-kali membuka kesempatan untuk bergandengan tangan dengan pemerintah dalam menyelesaikan persoalan atau polemik yang terjadi.
"Jadi memang Habib Rizieq sendiri juga berkali-kali menginginkan adanya dialog dengan pemerintah," ujar Awit Masyuri.
"Maka bukalah pintu dialog, saya bicara begini bukan mengemis, tapi untuk segera menyelesaikan problem yang ada, Kebuntuan yang ada," jelasnya.
"Ayok kalau mau sama-sama reda, mau sama-sama selesai, buka pintu."
Ia mengaku siap menyambut siapapun pihak dari pemerintah, termasuk jika diperlukan seorang Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Apakah Pak Presiden, bapak wakil presiden, jangan dihambat oleh siapapun, jangan dihambat oleh pihak manapun," kata Awit Masyuri.
Baca juga: Putri-Menantu Habib Rizieq Tak Penuhi Panggilan Polda, Fadli Zon: Urusan Apa? Mereka Pengantin Baru
Lebih lanjut, Awit Masyuri mempertanyakan alasan hingga saat ini belum juga bisa bertemu dengan pemerintah, namun justru seakan-akan terlihat memusuhi Habib Rizieq.
Menurutnya, apa yang dilakukan oleh Habib Rizieq selama ini tidak ada tujuan lain selain hanya sebatas memberikan kritik selaku seorang warga negara Indonesia yang kebetulan menyandang ulama.
"Habib Rizieq putra bangsa, Habib Rizieq bukan pemberontak, bukan teroris, Beliau adalah seorang ulama," ungkapnya.
"Apabila ada pemerintah misalkan melakukan hal yang dinilai kurang tepat, beliau mau kritik."