Habib Rizieq Shihab

FPI Sebut Pangdam Jaya Mencla-mencle soal Pencopotan Baliho Habib Rizieq: Tak Pernah Lawan Satpol PP

Penulis: Elfan Fajar Nugroho
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI), Awit Masyuri tanggapi polemik pencopotan atau penertiban baliho terkait Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab, dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Senin (23/11/2020).

TRIBUNWOW.COM - Ketua DPP Front Pembela Islam (FPI), Awit Masyuri tanggapi polemik pencopotan atau penertiban baliho terkait Imam Besar FPI, Habib Rizieq Shihab.

Yang menjadi polemik lantaran penertiban baliho Habib Rizieq tersebut dilakukan oleh aparat TNI, bukan dari Satpol PP ataupun pihak kepolisian.

Dilansir TribunWow.com dalam acara Apa Kabar Indonesia Malam 'tvOne', Senin (23/11/2020), Awit Masyuri menyinggung pernyataan dari Pangdam Jaya Mayjen Dudung Abdurrahman.

Prajurit TNI menertibkan spanduk tidak berizin saat patroli keamanan di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Jumat (20/11/2020). Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman, memerintahkan jajarannya untuk mencopot spanduk dan baliho pemimpin Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab. (KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG)

Baca juga: Putri-Menantu Habib Rizieq Tak Penuhi Panggilan Polda, Fadli Zon: Urusan Apa? Mereka Pengantin Baru

Baca juga: FPI Tolak Penurunan Baliho Habib Rizieq Shihab oleh Satpol PP, Pangdam Jaya: Emang Dia Siapa?

Dirinya menilai Dudung bersikap mencla-mencle terkait penurunan baliho atau spanduk Habib Rizieq.

Awit Masyuri memberikan bantahan terhadap pernyataan dari Dudung yang menyebut pihak FPI memberikan penolakan atau perlawanan ketika baliho Habib Rizieq diturunkan oleh Satpol PP.

Bahkan dikatakannya, pihaknya sendiri tidak pernah diajak diskusi terkait pencopotan baliho tersebut, baik dari Satpol PP maupun TNI.

"Bahwa Pangdam ini mencla-mencle, pertama baliho diturunkan atas perintah dia, bukan minta bantuan dari Satpol PP," ujar Awit Masyuri.

"Dan kami tidak pernah ada melawan ketika ada Satpol PP yang menurunkan baliho kami," jelasnya.

"Dan tidak ada diskusi terlebih dahulu tentang penurunan baliho Habib Rizieq Shihab," imbuhnya.

Selain itu, Awit Masyuri menegaskan bahwa baliho-baliho seputar Habib Rizieq yang terpasang di beberapa daerah, khususnya di Jakarta bukan sepenuhnya dipasang oleh FPI.

Melainkan disebutnya pemasangan itu adalah atas dasar inisiatif dari masyarakat, khususnya para pengikut Habib Rizieq.

Baca juga: Karangan Bunga Banjiri Kodam Setelah Baliho Habib Rizieq Dicopot, Ini Tulisannya, Ada yang Berpantun

Sementara itu terkait perizinan, Awit Masyuri tidak bisa memastikan karena kebanyakan pemasangan baliho Habib Rizieq bukan dilakukan pihak FPI.

"Dan perlu dipahami bahwa itu baliho dipasang itu oleh masyarakat bukan dari FPI, itu masyarakat yang suka dengan Habib Rizieq," terang Awit Masyuri.

"Mau dicabut berapa ribu bahkan juta baliho pun tidak akan pernah bisa mencabut cintanya umat kepada Rizieq Shihab," pungkasnya.

Simak videonya mulai menit ke- 3.35

Pangdam Jaya Sebut FPI Tolak Penurunan Baliho 

Pangdam Jaya, Mayjen, Dudung Abdurrahman, tanggapi kritikan yang ditujukkan kepada dirinya maupun institusi TNI.

Hal itu menyusul tindakan dari TNI yang ikut turun tangan dalam menertibkan baliho atau spanduk terkait Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab.

Dilansir TribunWow.com dalam tayangan YouTube KompasTV, Senin (23/11/2020), Dudung menyakini bahwa pihak yang mengkritik jauh lebih sedikit ketimbang yang memberikan apresiasi dan dukungan.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memberi peringatan kepada FPI agar jangan merasa mewakili umat Islam, Kamis (19/11/2020). (Capture YouTube Kompas TV)

Baca juga: Haris Azhar Sebut Pencopotan Baliho Habib Rizieq Bukan Tupoksi TNI: Adakah Situasi Mengkhawatirkan?

Baca juga: Jusuf Kalla Mengerti Aksi yang Dilakukan Massa Habib Rizieq: Karena Ada Kekosongan Kepemimpinan

Dudung juga mengatakan bahwa pihak-pihak yang mengkritik itu tidak mengetahui secara jelas bagaimana yang sebenarnya terjadi.

"Kritikan itu paling sedikit, yang mendukungnya banyak," ujar Pangdam Jaya, Mayjen Dudung Abdurrahman

"Yang mengkritik itu tidak tahu perjalanannya, ceritanya bagaimana penurunan baliho itu," jelasnya.

Menurutnya, persoalan penurunan baliho Habib Rizieq sudah mulai ditertibkan sejak dua bulan lalu yang dilakukan oleh oleh Satpol PP.

Namun disebutnya bahwa saat itu justru mendapatkan hadangan dari pihak FPI.

Atas dasar itulah dirinya memerintahkan anggotanya untuk membantu Satpol PP maupun pihak kepolisian dalam menertibkan baliho liar Habib Rizieq.

"Penurunan baliho itu sudah dua bulan yang lalu dilakukan. Satpol PP, polisi dan TNI bersama-sama kita lakukan," kata Dudung.

"Kemudian karena yang menurunkannya Satpol PP, kemudian dihadang oleh FPI kemudian didemo suruh masang lagi, emang dia ini siapa, organisasi apa?," tegasnya.

Baca juga: Spanduk Habib Rizieq Dicopot Paksa, FPI Minta Keadilan: Baliho Revolusi Mental juga Diturunkan

Dudung meminta kepada Satpol PP yang notabene merupakan organisasi pemerintah yang jelas, harusnya tidak perlu takut dengan organisasi masyarakat, termasuk FPI. 

Menurutnya, atas dasar untuk menjaga keutuhan bangsa dan negara, termasuk dirasa sudah diperlukan, TNI akhirnya harusnya turun tangan.

"(Organiasasi) pemerintah yang jelas-jelas Satpol PP kok. Pemerintah itu jelas organisasinya, strukturnya sudah jelas. Kok bisa takut sama mereka," ungkapnya.

"Saya tidak ingin ada keresahan-keresahan yang membuat aturan-aturan yang menurut dianya sendiri. Ini negara hukum, harus ada ketetapan hukum yang benar," tegas Dudung menutup.

Simak videonya mulai menit awal:

(TribunWow/Elfan Fajar Nugroho)