TRIBUNWOW.COM - Kasus Virus Corona melonjak di Provinsi Jawa Timur (Jatim).
Kasus paling banyak masih terjadi di Surabaya.
Penambahan kasus terus bertambah meski Jatim sudah memberlakukan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).
• Kucing-kucingan saat PSBB, Pemudik Bayar Rp 160 Ribu dan Terima Risiko: Orang Pengen Balik Kok
Dilansir TribunWow.com dari channel YouTube Kompas TV pada Selasa (12/5/2020), banyak klaster baru juga bermunculan.
Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa menjelaskan bahwa klaster baru terjadi sebelum PSBB.
Namun baru diketahui setelah PSBB.
"Nah ini misalnya beberapa klaster ini kan terjadi sebelum PSBB, hanya saja data ini kemudian data ini setelah PSBB," ujar Khofifah.
Khofifah lalu menyinggung soal pasien Virus Corona yang mencapai hingga 741 orang.
"Sebenarnya empat hari yang lalu sudah dapat ini bu data-data yang sempat di PCR ini yang positif Surabaya 714 ini empat hari yang lalu."
"Jadi kami sudah ngitung kapan ya 714 ternyata hari ini kita tembus kalau di Surabaya 741 bukan 714 malah 741," kata dia.
• Ketua Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19: Setelah PSBB, Terjadi Penurunan Kasus di DKI
Sehingga, Khofifah meminta semua pihak untuk bekerja sama disiplin menerapkan PSBB.
"Saya ingin mengajak kita semua bahwa kita harus bersinergi-bersinergi, sinergi," lanjutnya.
Sementara itu, Wali Kota Surabaya, Tri Rismaharini menegaskan pihaknya ingin melakukan tes Virus Corona semakin lebih banyak.
Ia tak peduli jika hasilnya akan menunjukkan banyak orang terkena Virus Corona.
"Itu semakin bagus, saya enggak peduli makanya saya enggak peduli bahwa dikatakan ini tinggi, ini saya tidak peduli," ujarnya.