Terkini Daerah

Fakta Baru 4 Remaja Penyuka Sesama Jenis yang Bunuh Sopir Taksi Online, Tidak Ada Rasa Penyesalan

Penulis: Rilo Pambudi
Editor: Atri Wahyu Mukti
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kombes Pol Hendra Kurniawan angkat bisacra terkait kasus pembunahan yang dilakukan 4 gadis remaja terhadap sopir taksi online.

"Tetapi kalau melihat ancamannya, kemungkinan besar akan menjadi peradilan biasa, nanti tetap akan dilakukan pendampingan,  tetapi sepertinya akan menjadi peradilan bisa, karena ancamannya lebih dari 7 tahun," tambahnnya.

Sempat Dikira Tewas karena Corona, Jasad Pasutri di Bekasi Dievakuasi Petugas dengan Menggunakan APD

Tidak Merasa Menyesal

Kombes Pol Hendra Kurniawan menambahkan, kepolisian sampai saat ini belum bertemu dengan pihak keluarga pelaku.

Namun, para pelaku mengaku telah menghubungi keluarganya terkait kasus yang menjerat mereka.

Tak hanya itu, polisi juga menjelaskan bahwa pelaku justru datar tanpa ada rasa penyesalan.

Karenanya, pihak kepolisian akan mendalami mental dan kejiwaan para pelaku dengan psikolog.

"Sampai saat ini kami belum bertemu dengan keluarga, yang jelas dari keterangan dari mereka ini orang tuanya sudah tahu juga."

"Sepintas terutama dari pelaku sepertinya datar-datar saja tidak ada penyesalan, mungkin kita akan melakukan pendalaman dengan psikolog apakah seperti ini wajar atau tidak," tandasnya.

Pandemi Virus Corona, Bayi Baru Lahir Diberi Nama Covid, Corona, hingga Lockdown

Simak videonya mulai dari menit ke 3.00:

Tak Mampu Bayar Ongkos Taksi

Dikutip dari TribunnewsBogor.com, Selasa (28/4/2020),  seusai mereka diamankan oleh pihak kepolisian, para pelaku mengakui mereka membunuh korban karena tidak bisa mampu membayar ongkos perjalanan mereka.

Berdasarkan pengakuan mereka ongkos taksi online tersebut mencapai Rp 1,7 juta.

Kombes Pol Hendra Kurniawan mengatakan pada awalnya ERS (15), dan TGC (19) menyewa sebuah taksi online Grab dari Jakarta dengan tujuan ke Pangalengan Bandung.

Sesampainya di Jonggol, Bogor, dua wanita itu meminta sopir untuk menjemput teman mereka.

"Sebelum ke Pangalengan menjemput rekannya saudari AS alias Riska (20) di Jonggol Bogor, tujuan ke Pangalengan mentejemput KS alias Risma (18) karena mereka memiliki hubungan khusus," kata Hendra.

Halaman
123