Terkini Daerah

Sempat Dikira Tewas karena Corona, Jasad Pasutri di Bekasi Dievakuasi Petugas dengan Menggunakan APD

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Petugas mengevakuasi jasad pasutri yang ditemukan meninggal di rumahnya, di Bekasi, Senin (27/4/2020).

TRIBUNWOW.COM - Jasad pasangan suami istri yang ditemukan meninggal di rumahnya, dievakuasi oleh petugas dengan menggunakan alat pelindung diri (APD) karena sempat dikira terpapar Covid-19.

Warga Jatiasih, Kota Bekasi, Jawa Barat digegerkan dengan penemuan mayat sepasang suami istri di rumahnya.

Sang istri yang berinisial CT (43) ditemukan tergeletak di lantai ruang tamu, sedangkan jasad sang suami, KY (55), ditemukan tak jauh dari jasad istrinya.

Curiga Lampu Rumah Masih Menyala, Warga Periksa dan Temukan Jasad Pasutri, Tetangga: Sering Berantem

Jenazah keduanya kemudian dievakuasi oleh petugas dengan menggunakan APD karena penyebab kematiannya belum jelas.

Sempat diduga dua pasutri ini meninggal karena terinfeksi Virus Corona.

Namun dugaan tersebut terbantahkan setelah hasil otopsi dari pihak rumah sakit keluar.

Dilansir TribunJakarta.com, Rabu (29/4/2020), Ketua RT setempat, Adi Hardi, menuturkan adanya pertanyaan di benak masyarakat tentang penyebab kematian keduanya.

Sejumlah orang bahkan mengira suami istri tersebut meninggal karena Virus Corona.

"Banyak yang nanya, kenapa penyebab kematiannya, cumakan saya enggak bisa jawab. Ada yang nanya apakah karena Covid-19, banyak simpang siur," ungkap Adi.

Petugas yang mengevakuasi jenazah keduanya pun menggunakan APD untuk berjaga-jaga bila ternyata kematian mereka disebabkan Virus Corona.

Namun kemudian Kapolres Metro Bekasi Kota Kombes Pol Wijonarko menyatakan bahwa pasangan suami istri tersebut dipastikan negatif Covid-19.

Hal ini diungkapkan setelah hasil otopsi dari RSUD Kota Bekasi menyatakan bahwa mereka tidak terpapar virus tersebut.

"Dari hasil otopsi, keduanya negatif Covid-19," ujar Wijonarko, Selasa, (28/4/2020).

Diketahui kemudian bahwa CT ternyata meninggal karena kehabisan napas, sementara KY meninggal karena serangan jantung.

Polisi menduga bahwa CT meninggal karena dibekap oleh KY hingga tidak bisa bernapas, hal ini terbukti dengan penemuan bantal yang berbercak darah di tempat kejadian perkara (TKP).

Halaman
123