"Dari hasil olah TKP ditemukan bantal yang sudah bersimbah darah, di duga istrinya di bekap menggunakan bantal hingga tidak bernyawa," jelas Wijonarko.
Diperkirakan, setelah menghabisi nyawa istrinya, sang suami rupanya mengalami serangan jantung hingga meninggal.
"Setelah meninggal tidak jauh dari mayat istrinya, di temukan korban yang merupakan suami dari istri tersebut, memang suami mempunyai riwayat penyakit jantung."
"Kemungkinan suaminya kelelahan dan meninggal tiga meter dari jasad istrinya," imbuhnya.
Jasad sang istri ditemukan dalam keadaan terlentang di atas lantai ruang tamu, sementara sang suami ditemukan di lantai dapur.
• Pembunuhan Pria yang Jasadnya Dibuang di Citarum, Pelaku Sempat Meleset saat Lepaskan Tembakan
Dugaan Motif Pembunuhan
Langgeng (22), tetangga depan rumah pasutri tersebut mengatakan bahwa keduanya memang diketahui sering bertengkar.
Sebelum penemuan jasad keduanya, pasangan suami istri tersebut diketahui sempat bertengkar hebat malam sebelumnya.
"Habis magrib kira-kira saya dengar suara ribut-ribut, cuma waktu itu yang yang kedengaran cuma suara istrinya," ujar Langgeng, Selasa, (28/4/2020).
Sebelumnya, mereka terakhir terlihat membeli gorengan bersama, namun saat petang, terdengar suara pertengkaran dari rumah KY dan CT.
"Pas sorenya masih kelihatan beli gorengan berdua, tapi pas magrib udah berisik banget, istrinya nangis teriak-teriak kata-kata kasar," tutur Langgeng.
"Kalau suaminya jarang kedengeran suaranya, dia kebanyakan diam aja. Suaminya lebih tua sekitar 50an umurnya, kalau istrinya sekitar 40an tahun," imbuhnya.
Langgeng mengungkapkan bahwa selama ini warga sudah terbiasa mendengar keduanya bertengkar, namun tidak ada yang berani ikut campur.
Setahu Langgeng, biasanya KY dan CT hanya sebatas cekcok saat bertengkar, tidak pernah dengan kekerasan fisik.
"Kalau ribut suara aja kedengeran, enggak ribut-ribut sampai kedengeran piring pecah. Warga sini mau nyamperin enggak enak, karena itukan urusan rumah tangga orang," terang Langgeng.