Virus Corona

Blak-blakan Ungkap Alasan Kerap Kritik Jokowi, Refly Harun: Tidak Ada Orang yang Hina kalau Dikritik

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) (kiri), dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun (kanan). Refly Harun mengungkap alasannya kerap mengkritik Jokowi.

TRIBUNWOW.COM - Pakar Hukum Tata Negara, Refly Harun blak-blakan mengungkap alasannya kerap mengkritik Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Dilansir TribunWow.com, kerap mengkritik, Refly Harun mengaku sama sekali tak membenci orang nomor satu di Indonesia itu.

Ia menyatakan, kritikan yang ia sampaikan selama ini hanya bertujuan untuk mengevaluasi kerja pemerintah.

Tak hanya itu, Refly Harun juga mengaku ingin berpartisipasi dalam membangun bangsa menjadi lebih baik.

Mudik Dilarang, Refly Harun Nilai Wajar Warga Tetap Nekat Melanggar: Di DKI Bisa Mati Pelan-pelan

Hal tersebut disampaikannya melalui tayangan YouTube Refly Harun, Minggu (26/4/2020).

"Saya tidak menyinggung hal-hal yang sifatnya personal, tapi yang saya kritik adalah sikap, kebijakan seseorang sebagai pejabat publik," kata Refly.

"Adapun di ruang privat, gaya berpakaian, gaya rambut dan lain sebagainya its not my bussiness."

Ia menyatakan, selama ini enggan mengkritik pribadi seorang Jokowi.

Menurut Refly, ia lebih kerap mengkritik kebijakan Jokowi yang dianggap keliru.

"Urusan saya adalah ketika saya harus mengkritik Presiden Jokowi yang saya kritik adalah kebijakan dia, yang saya kritik adalah apa yang dia lakukan bagi republik ini," ujar Refly.

"Apa kemudian tidak ada yang baik yang dilakukan pemerintah sekarang? Oh tidak begitu."

Rocky Gerung Soroti Dukungan Menhan pada Jokowi: Bukan Memuji, Beban Psikis Presiden Diambil Prabowo

Lebih lanjut, Refly menjelaskan kritikan yang disampaikannya bukanlah bentuk kebencian terhadap pemerintah.

Ia mengaku ingin berpartisipasi memajukan bangsa melalui kritikan yang disampaikan.

"Banyak sekali hal baik yang sudah dilakukan, tetapi bagaimanapun sebagai warga negara yang baik kita harus berpartisipasi dalam posisi apapun," terang Refly.

"Kita menyampaikan pendapat, menyampaikan kritik bukan dalam rangka untuk membenci."

Halaman
123