Virus Corona

Blak-blakan Ungkap Alasan Kerap Kritik Jokowi, Refly Harun: Tidak Ada Orang yang Hina kalau Dikritik

Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Claudia Noventa
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Presiden Joko Widodo (Jokowi) (kiri), dan Pakar Hukum Tata Negara Refly Harun (kanan). Refly Harun mengungkap alasannya kerap mengkritik Jokowi.

Terkait hal itu, Jokowi pun menyinggung sikap santai pemerintah yang ditunjukkan di awal-awal virus ini muncul di Indonesia.

Jokowi menegaskan, sejak awal pemerintah memang sengaja tak mau membuat publik panik dengan munculnya Virus Corona.

• Jenis-jenis Obat yang Mungkin Efektif untuk Virus Corona, Benarkah Obat Malaria Ampuh?

"Membuat publik tenang itu tidak dilihat sebagai keputusan, itu sudah keputusan," tegas Jokowi.

"Membuat publik agar tidak panik itu keputusan, itu tidak dilihat sebagai sebuah keputusan, anunya di situ, agak berbedanya di situ."

Lebih lanjut, Jokowi pun menyoroti keraguan publik soal kemampuan pemerintah menjalankan tes PCR untuk mendeteksi Virus Corona.

Tampak kesal, ia menjelaskan laboratorium Kementerian Kesehatan bahkan sudah dipersiapkan sebaik mungkin untuk melakukan tes PCR.

"Kemudian awal-awal juga lab yang ada di Kementerian Kesehatan diragukan 'Enggak bisa itu ngetes PCR," ujarnya.

"Di awal-awal kan padahal sudah kita coba bolak-balik sudah bisa, masih banyak yang menyampaikan ahli-ahli bahwa itu tidak layak untuk melakukan uji PCR."

Lantas, Jokowi mengimbau publik untuk tak terus menerus meragukan kemampuan pemerintah.

Terkait soal keterbatasan alat keseharan, ia pun menyebut alat-alat tersebut kini bahkan menjadi rebutan di hampir seluruh negara di dunia.

"Ya jangan seperti itulah, sampai sekarang pun enggak ada masalah. Dan perlu saya sampaikan persiapan untuk PCR ini karena ini sekali lagi rebutan," terang Jokowi.

"Yang namanya APD, PCR, rapid test, masker semua menjadi rebutan 213 negara yang terpapar," tukasnya. (TribunWow.com)