Terkait hal itu, Refly menilai seseorang yang menuai kritikan bukan berarti hina.
"Bukan dalam rangka untuk menghina, bukan dalam rangka untuk mendeskriditkan tapi dalam rangka berpartisipasi dalam pembangunan bangsa ini dengan cara dan posisi yang berbeda," jelasnya.
"Dan selalu saya yakini, tidak ada orang yang hina kalau dia dikritik."
Di penghujung pernyataannya, Refly menyebut kehinaan seseorang akan muncul dengan sendirinya akibat perbuatan yang dilakukan.
"Tidak ada orang yang jatuh namanya kalau dia dikritik, bahkan tidak ada orang yang buruk kalaupun dia dihina."
"Yang membuat orang buruk, yang membuat dia hina adalah karena perbuatannya sendiri, karena perilakunya sendiri," pungkasnya.
• Refly Harun Soroti Surat Undur Diri Stafsus Andi Taufan soal Jokowi Pekerja Keras: Ya Jelaslah
Simak video berikut ini menit ke-5.51:
Tanggapan Jokowi saat Dibilang Lamban
Di sisi lain, sebelumnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) ungkap kegeramannya terhadap banyaknya kritikan para ahli soal penanganan Virus Corona.
Dilansir TribunWow.com, Jokowi membantah jika pemerintah lamban dalam mengatasi virus yang berasal dari Wuhan, China itu.
Menurut Jokowi, banyak kebijakan pemerintah yang sama sekali tak dianggap publik sebagai sebuah keputusan.
Hal itu disampaikan Jokowi melalui tayangan Mata Najwa, Rabu (22/4/2020).
• Sebut Pemerintah Ambigu Tangani Corona, Agus Pambagio Singgung Proyek Strategis: Negara Jangan Pelit
• Rizal Ramli Tegaskan Ekonomi Indonesia sudah Bermasalah sebelum Corona, Lebih Parah dari Krisis 98?
Pada kesempatan itu, Jokowi menyebut Virus Corona tak bisa dianggap enteng.
Ia mengakui, sejak awal pemerintah enggan btergesa-gesa dalam menangani Virus Corona.
"Di awal sudah saya sampaikan bahwa ini virus berbahaya, sangat berhaya tapi bisa dicegah dan dihindari," ucap Jokowi.
"Tapi kita tidak ingin membuat kebijakan itu dengan cara grusa-grusu, yang ini dinilai oleh publik itu mungkin lamban di situ."