TRIBUNWOW.COM - Pakar hukum tata negara Refly Harun mengomentari langkah pemerintah dalam menangani pandemi Virus Corona (Covid-19).
Refly mencontohkan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang ia anggap belum efektif.
Ia juga menyayangkan pemerintah belum bisa memberikan kepastian soal solusi pemerintah menangani Covid-19.
• VIDEO Warga Abaikan PSBB dan Surat Edaran Walkot di Pasar Kranji Bekasi, Pengunjung Membludak
Dikutip dari YouTube Refly Harun, Jumat (24/4/2020), awalnya Refly bercerita bahwa dirinya sudah meminta agar lockdown diberlakukan.
"Saya dari awal menuntut agar kita lockdown rumah sekalian," kata Refly.
Mantan Komisaris Utama Pelindo I itu bercerita bagaimana dirinya telah melaksanakan lockdown sendiri, dan mengurung diri di rumah.
"Saya pribadi sudah lockdown, tidak keluar rumah 14 hari, bahkan tidak keluar halaman rumah," kata Refly.
"Sebelumnya sudah tidak keluar rumah 14 hari juga."
Namun ia juga mengatakan bahwa dirinya pernah keluar dari rumah untuk menghadiri acara Indonesia Lawyers Club (ILC), lalu interview dengan Rahma Sarita dari Realita tv, dan Mata Najwa.
Pada setiap kegiatannya, Refly mengatakan ia selalu mengindahkan protokol penanganan Covid-19, satu di antaranya adalah social distancing.
• Nekat Langgar PSBB di Banjarmasin? Siap-siap Kena Sabetan Rotan dari Satpol PP
Pemerintah Tak Totalitas
Selanjutnya Refly menyinggung pernyataan Kepala Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Doni Monardo tentang PSBB.
Ia merujuk pada pernyataan Doni yang menganggap PSBB di Jakarta belum efektif dilakukan.
Refly mengakui sejak awal dirinya sudah pesimis PSBB bisa jadi solusi pencegahan penyebaran Covid-19.
"Dianggap tidak efektif juga, di DKI PSBB diperpanjang, dan dari awal saya meragukan apakah PSBB ini akan menjadi solusi," paparnya.