"Dan ternyata sampai sekarang kita tidak tahu berapa lama PSBB akan diterapkan," lanjut Refly.
Refly menyayangkan pemerintah tidak memiliki solusi pasti dalam penanganan Covid-19.
"Berapa lama lagi kemudian kita mendapati ketidakjelasan skenario dalam menghadapi Covid-19 ini," ucapnya.
"Apakah skenarionya hanya safety by the bell (diselamatkan oleh lonceng atau waktu -red), nanti kita berharap musim panas virus mati sendiri."
Refly bahkan menganggap pemerintah tidak bisa bekerja maksimal dalam menangani penyebaran Covid-19.
"Dalam titik ini saya merasa pemerintah kok tidak at all cost (totalitas -red) untuk memerangi pandemi ini," kata dia.
Kemudian ia memaparkan sejumlah program pemerintah yang menurutnya tidak penting untuk digarap di tengah pandemi Covid-19.
"Proyek seperti Kartu Prakerja, kemudian juga belajar online, penting, tapi not necessary (tidak penting) untuk saat ini," kata Refly.
"Termasuk juga proyek misalnya biaya konsultan pembinaan Ibu Kota, not necessary saat ini."
"Saat ini yang terpenting adalah bagaimana kita menangani Covid-19," tandasnya.
• Kata Jokowi soal Ojol Boleh Bawa Penumpang saat PSBB Jakarta: Kalau Dilarang Malah Jadi Masalah Baru
Lihat videonya mulai menit ke-13:03:
Jokowi Jawab Alasan Tak Mau Lockdown
Sebelumnya, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) telah menjelaskan mengapa pemerintah tidak menerapkan lockdown di Indonesia untuk mengatasi pandemi Virus Corona (Covid-19).
Jokowi pertama memaparkan bahwa Jakarta membutuhkan dana sebesar Rp 550 miliar per hari untuk menghidupi masyarakat apabila diberlakukan lockdown.
Ia juga mengatakan sampai saat ini belum ada negara yang berhasil mengatasi Covid-19 lewat solusi lockdown.
Dikutip dari wawancara eksklusif Jokowi dengan presenter kondang Najwa Shihab, Senin (21/4/2020), awalnya Najwa menanyakan bagaimana tanggapan Jokowi terhadap orang-orang yang mau tidak mau harus keluar untuk bekerja.