Virus Corona

Kisah-kisah Pilu Masyarakat Terdampak Pandemi Virus Corona, Ada yang Tak Bisa Makan Dua Hari

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Maria Novena Cahyaning Tyas
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Kemiskinan

Wanita yang bernama Rani Nurlaili tersebut menangis mengisahkan beban keluarganya yang kesulitan memenuhi kebutuhan hariannya.

"Jadi kita semuanya berharap biar virusnya teratasi, biar bisa dagang seperti semula, karena kan jalan-jalan juga di-lockdown," tutur Rani.

Banyak orang terdampak akibat Virus Corona di Indonesia, termasuk pedagang bakso, Rani Nurlaili. how tv One (Channel YouTube Talk Show tv One)

Curhatan Pedagang Bakso di Bekasi, Sambil Menangis Ceritakan Penjualan Menurun hingga 50 Persen

Ia mengaku merasa kesusahan untuk membayar biaya kontrakan, karena uangnya sudah pas-pasan untuk memenuhi kebutuhan hidup.

"Bayar kontrakan juga sulit, untuk biaya hidupnya juga sulit," ungkap Rani.

"Biaya dagang untuk makan sehari-hari aja udah alhamdulilah," akunya sambil terisak.

Rani menjadi tulang punggung keluarga karena sang suami telah di PHK sehingga tidak bisa mendapatkan penghasilan.

Ia mengaku masih harus membayar sewa tempat sebesar Rp 300.000 perbulan.

Namun ia telah memohon pemilik tempat agar diberi keringanan untuk menunda pembayaran karena untuk membeli makanan saja ia sudah kesulitan.

3. Seorang Pria Menjual HP yang Rusak demi Membeli Beras

Pria bernama Ason Sopian itu diketahui tinggal di Kavling Kamboja, Blok B1, Nomor 87, RT 004 RW 015, Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri).

Ason yang merupakan buruh harian, biasanya bisa membawa pulang uang Rp 25.000 hingga Rp50.000 per hari.

Ason Sopian, warga Kavling Kamboja Blok B1 Nomor 87 RT 004 RW 015 Kelurahan Sei Pelenggut, Kecamatan Sagulung, Batam, Kepulauan Riau (Kepri) tidak pernah menyangka apa yang telah dilakukannya malah menjadi viral seperti sekarang ini. (KOMPAS.COM/HADI MAULANA)

Kisah Viral Ayah Jual HP Rusak demi Beli Beras untuk 5 Anaknya: Bisa Makan Saja Beruntung

Namun sejak wabah Covid-19 melanda Indonesia, khususnya di Batam, Ason sulit untuk mendapatkan upah harian dari orang lain.

Akhirnya, untuk memenuhi kebutuhan makan, Ason memberanikan diri menjual ponsel rusak yang dimilikinya.

Ia berharap ponsel itu bisa dibeli orang dan uangnya akan dibelikan beras.

Sejak awal, keluarga Ason memang hidup dalam kekurangan.

Halaman
1234