"Perilakunya juga berubah, ini yang kemudian diatur, maka dengan mengecilkan ruang gerak sampai tingkat desa," katanya.
Untuk melakukan perubahan pola pikir masyarakat, Ganjar kemudian merangkul para kepala desa.
"Kawan-kawan Kades kemudian mengambil alih posisi ini, mereka ngerti persis kok masyarakat yang ada di bawah itu seperti apa," paparnya.
• Virus Corona: Data Tunjukkan Anak Muda Ternyata Tidak Kebal Covid-19, Begini Penjelasannya
Ganjar juga menyinggung terkait masih kurangnya pemahaman masyarakat terkait penanganan Covid-19.
Ia mencontohkan penyemprotan disinfektan pada manusia, yang justru dapat berbahaya apabila bahan disinfektannya tidak tepat.
"Sehingga sekarang lagi ramai orang nyemprot umpama disinfektan, saya ingetin disinfektannya apa isinya," ujar Ganjar.
"Kalau isinya karbol, pembersih pemutih, itu jangan banyak-banyak, itu bahaya kalau dihirup, sudah pakai sabun biasa saja, ini kan latah semuanya."
"Padahal yang dibutuhkan sebenarnya bukan itu," lanjutnya.
Sebelumnya diberitakan, hingga Senin (30/3/2020), terhitung sudah ada 1.414 kasus positif Covid-19 di Indonesia.
Juru bicara pemerintah penanganan Covid-19, Achmad Yurianto menyampaikan korban meninggal telah mencapai angka 122 orang.
Sedangkan 75 pasien telah dinyatakan sembuh.
Lihat videonya mulai menit ke-5:40:
(TribunWow.com/Anung)