Virus Corona

Virus Corona: Data Tunjukkan Anak Muda Ternyata Tidak Kebal Covid-19, Begini Penjelasannya

Editor: Ananda Putri Octaviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Aktifitas pekerja saat jam pulang kantor di kawasan stasiun MRT Dukuh Atas Jakarta, Senin (16/3/2020). Himbauan pemerintah untuk bekerja dari rumah untuk mencegah penyebaran Covid-19 tidak diindahkan sejumlah perusahaan yang berada di sekitar Jalan Sudirman-Thamrin, hal itu terlihat dari masih banyaknya aktifitas pekerja dan kemacetan lalulintas. TRIBUNNEWS/HERUDIN

TRIBUNWOW.COM - Meskipun pemerintah telah mengimbau untuk melakukan physical distancing atau menjaga jarak fisik, masih banyak anak muda yang tidak melakukannya dan tetap berpergian ke ruang-ruang publik.

Pada minggu lalu misalnya, polisi terpaksa membubarkan sekumpulan anak muda yang nongkrong di Blok M, Jakarta, dan kafe di Surabaya.

Selain itu, hingga hari ini pun, masih banyak laporan polisi membubarkan acara keramaian seperti pernikahan dan reuni.

Presiden Jokowi Umumkan Pemerintah akan Berikan Insentif bagi Para Pekerja Informal yang Tak Mudik

Padahal, seperti diperingatkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), tidak ada jaminan bagi para generasi muda bahwa tubuh mereka akan kebal Virus Corona.

Melansir BBC, Jumat (20/3/2020); Direktur Umum WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus pernah mengatakan dalam konferensi daring dari Jenewa, meskipun orang tua yang paling rentan, bukan berarti anak muda lebih selamat.

"Kepada seluruh anak muda, bukan berarti kalian aman. Virus ini bisa membuat kalian dirawat di rumah sakit selama berminggu-minggu atau bahkan membunuh kalian," ucap Tedros.

Dia menambahkan, meskipun anak muda tidak merasa sakit, namun keputusan mereka untuk bepergian dapat menentukan kehidupan dan kematian bagi orang lain.

Terapkan Isolasi Wilayah untuk Cegah Penyebaran Virus Corona, Pemkot Tegal Gelontorkan Rp 27 Miliar

Data membuktikan, anak muda tidak kebal Virus Corona

Sebuah analisis dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Amerika Serikat (CDC) melaporkan bahwa generasi muda juga berisiko terinfeksi Virus Corona.

Data menunjukkan sekitar seperlima orang Amerika Serikat terkonfirmasi Covid-19 yang berusia 20-44 tahun menjalani perawatan di rumah sakit, dan sekitar 2-4 persen di antaranya membutuhkan penanganan di unit perawatan intensif.

Memang harus diakui bahwa menurut laporan CDC, 31 persen kasus terinfeksi Covid-19 di AS berasal dari kelompok usia di atas 65 tahun.

Dari jumlah ini, sekitar 45 persen menjalani perawatan rawat inap, 53 persen penanganan ICU, dan 80 persen meninggal dunia.

Lalu, antara 12 Februari hingga 16 Maret 2020, CDC mendapatkan 4.226 kasus baru.

Dalam 144 kasus golongan usia di atas 85 tahun, sekitar 31 hingga 71 persen pasien dirawat di rumah sakit dan 6,3 hingga 29 persen di antaranya membutuhkan perawatan intensif.

Angka kematian pada golongan ini mencapai 10 hingga 27 persen.

Halaman
12