TRIBUNWOW.COM - Dokter Andrologi, dr Nugroho Setiawan menjelaskan hukuman kebiri itu tak berguna.
Hal itu disampaikan dr Nugroho Setiawan melalui acara 'Indonesia Lawyers Club' (ILC) pada Selasa (28/8/2019).
Dr Nugroho menjelaskan, seseorang yang pernah dikebiri akan bisa pulih kembali jika mendapat hormon testoteron dari luar.
Dalam kasus Muh Aris pria asal Jawa Timur yang mendapat vonis kebiri kimia bisa saja mendapat asupan hormon testoteron lagi setelah keluar dari penjara.
Awalnya, Nugroho memberi contoh bagaimana pasiennya yang mendapat asupan testoteron setelah melakukan penguranan hormon testoteron.
"Kebiri itu pun dilakukan di tenaga medis dengan indikasi medis. Saya ada beberapa pasien yang dia menderita suponimal buah pelir testis mereka diangkat, dengan konsekuensi seperti kebiri, tapi tujuannya bukan kebiri tapi untuk menyelamatkan jiwanya," kata Nugroho dikutip TribunWow.com dari channel YouTube Indonesia Lawyers Club.
• Pemerkosa 9 Anak Dihukum Kebiri, Dokter Andrologi Jelaskan Definisi Kebiri, Efek hingga Jenisnya
Sehingga, pelaku pemerkosaan bisa kembali mendapat gairah seks setelah melakukan asupan testoteron
"Tapi orang ini bisa hidup normal, kita berikan testoteron dari luar, jadi apapun yang terjadi, andai terjadi pengkebirian tanpa pengawasan, mereka mendapat subtitusi lagi pasti efek yang diharapkan dari hukuman ini akan tidak ada sama sekali, karena kalau diberikan dari luar kan gimana ngawasin si pasien setelah dari penjara," jelasnya.
Apalagi, kebiri kimia hanya bersifat sementara.
"Kedua tadi andai kata dilakukan kebiri kimia, itu temporari itu bisa satu bulan, bisa tiga bulan, bisa tergantung apa yang digunakan," ujar Nugroho.
"Kalau si terpidana ini tidak balik lagi, tidak diberikan, pasti tidak berefek, tidak efektif," imbuhnya.
• Divonis Hukuman Kebiri, Predator Anak di Mojokerto Jalani Dua Sidang di Tempat Berbeda
Selain itu, Nugroho menjelaskan bahayanya hukuman kebiri .
"Lalu dikatakan dokter, bahwa pada saatnya harus rehabilitasi, sedangkan penekanan obat dalam jangka panjang bisa menyebabkan kerusakan jaringan, irreversible, jadi terjadi artrofi jadi cukup berbahaya pemberian dalam panjang."
"Kalau kita punya jaminan nanti setelah dua tahun kita harus kembalikan si pasien ini menjadi si terpidana menjadi baik lagi, belum tentu jadi baik lagi jika pemakaiannya terlalu panjang," papar dia
Ia kemudian mencontohkan adanya suntikan pengurangan hormon estrogen pada wanita saat melakukan ibadah Haji.
Jika dilakukan dalam jangka panjang bisa dapat menimbulkan kerusakan atrofi pada rahim sehingga menganggu siklus selanjutnya.
Kemudian, Nugroho menyimpulkan bahwa hukuman kebiri itu tak berfungsi.
• Aris Pemerkosa 9 Anak Asal Mojokerto Tolak Dikebiri, Mengaku Lebih Baik Dihukum Mati
"Jadi perlu sangat diperhatikan, dipertimbangkan, dan tidak ada gunanya sebenarnya karena nanti setelah keluar dari penjara, kalau dia datang ke salah satu sejawat, mungkin tidak sejawat karena di Indonesia berobat-obat ke mana-mana, ke klinik, ke mana."
"Itu ia berobat sendiri, fungsi yang diharapkan dengan hukuman ini tidak ada akhirnya," tegas Nugroho.
Sebagaimana diketahui seorang pria asal Mojokerto Jawa Timur bernama Muh Aris tertangkap atas kasus pemerkosaan pada sembilan anak di bawah umur.
Akibat perbuatannya, Muh Aris dijatuhi hukuman kebiri kimia oleh Pengadilan Negeri Mojokerto.
Lihat videonya mulai menit ke-1:17:
Apa Itu Kebiri Kimia?
Sementara itu, dokter ahli andrologi Prof Dr dr Wimpie Pangkahila, menjelaskan bahwa kebiri kimia itu dilakukan dengan cara menyuntikkan zat kimia anti-androgen ke seseorang.
Hal itu bertujuan agar hormon testoteron berkurang hingga membuat gairah seseorang akan seks berkurang.
Kendati demikian, ada sejumlah efek samping dari adanya kebiri kimia.
"Misalnya yang ringan, dia bertambah gemuk, lemak makin banyak, otot berkurang. Kemudian tulang keropos. Kalau diteruskan akan terjadi kurang darah. Fungsi kognitif terganggu. Hidupnya jadi tidak bagus," jelas Wimpie Pangkahila dikutip dari BBC Indonesia, Selasa (28/8/2019).
Menurut Wimpie Pangkahila, biaya kebiri kimia berbeda-beda.
• Aris Pemuda 20 Tahun Pemerkosa 9 Anak Bakal Dikebiri Kimia, Ini Prosedur yang Harus Dijalani
"Tergantung jenis obatnya, ada yang murah atau terjangkau. Kalau pakai obat yang harga terjangkau, mungkin lima kali (suntik) mulai terasa ," katanya.
Namun, Wimpie Pangkahila menjelaskan keadaan orang yang dikebiri kimia bisa pulih kembali.
"Kalau misalnya orang itu ke dokter terus dokter tidak tahu dia sedang dihukum (kebiri), dia lalu minta pertolongan maka dokter itu bisa mengembalikan hormon itu asal belum terlalu buruk."
"Jadi kalau dikembalikan, kembali lagi dia," Wimpie Pangkahila.
(TribunWow.com/Mariah Gipty)
WOW TODAY: