"Betul, nanti KPK yang akan menjelaskan itu. Dan itu kasusnya banyak itu berangkai," jawab Mahfud.
"Saya sendiri sudah menyampaikan info-info agak banyak tentang hal seperti ini, dan saya menyampaikannya tidak hanya ke KPK, ke eksekutif juga."
"Ini enggak benar, masak departemen agama yang lambangnya keagamaan timbulnya jadi begini."
"Saya juga beberapa kali berkomunikasi kepada menteri agama, pak ini menang lo pemilihan, ini begini lo, tetapi ya enggak bisa juga."
• Mahfud MD Beberkan Kejanggalan yang Ada di Kemenag hingga Sebut Lukman Hakim Tak Bisa Independen
Namun, ketika ditanya lebih lanjut soal jawaban Menag waktu itu, Mahfud menjawab bahwa saat itu Lukman Hakim hanya akan mempertimbangkan pernyataan Mahfud.
"Iya prof nanti kita pertimbangkan, kita perhatikan, tapi akhirnya enggak juga," jawab Mahfud menirukan Lukman Hakim.
"Menurut saya Menag Lukman Saifudin sangat bersih ya, tapi kan dia secara politik dia tidak bisa independen dari parpol. Nanti kita lihat saja lah, nanti malah mendahului KPK," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan dari Kompas.com, KPK menggeledah ruangan Menteri Agama, Sekjen Kementerian Agama dan Kepala Biro Kepegawaian Kementerian Agama, Senin (18/3/2019).
Penggeledahan terkait penanganan kasus dugaan suap terkait seleksi jabatan yang melibatkan dua pejabat Kemenag di Jawa Timur.
Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, dari ruang Menteri Agama, KPK menyita uang dalam pecahan rupiah dan dollar Amerika Serikat.
Dalam pecahan rupiah, hitungan sementara nilainya mencapai Rp 100 juta lebih.
Sementara uang pecahan dollar Amerika Serikat masih dihitung.
KPK juga mengamankan dokumen terkait proses seleksi jabatan di lingkungan Kemenag.
KPK akan mempelajari lebih lanjut hasil penyitaan-penyitaan tersebut. (TribunWow.com/ Roifah Dzatu Azmah/ Tiffany Mahartika)