TRIBUNWOW.COM - Profesor Mudjia Rahardjo Guru Besar UIN Malang menceritakan dirinya saat tak jadi dilantik untuk menempati posisi sebagai Rektor UIN Malang, pada hari pelantikan.
Hal ini diungkapkan saat menghadiri Indonesia Lawyers Club (ILC), yang mengangkat tema "OTT Romy, Ketua Umum PPP: Dagang Jabatan di Kementrian Agama?", Selasa (19/3/2019), dikutip dari TV One.
Sebelumnya ia menuturkan ingin membagi apa yang dialaminya agar ada perbaikan pada sistem pengangkatan maupun pemberhentian pejabat di Kementerian Agama.
"Sebetulnya kehadiran saya ikut nyumbang pemikiran agar terjadi perbaikan sistem pengangkatan dan pemberhentian pejabat di Kementerian Agama," ujar Mudjia.
Ia lalu menuturkan pada tahun 2013 hingga 2017 akan menjadi rektor di UIN Malang.
"Saya awali dulu secara kronologis, saya akan menjadi rektor, tahun 2013 hingga 2017, dilantik oleh pak surya Darma Ali, pak Yasin saat itu jadi Dirjen," ujarnya.
"Nah empat tahun masa kepemimpinan saya, saya gunakan dengan baik."
• Dapat Banyak Kritikan, ILC Ganti Judul Diskusi Jadi OTT Romy, Ketua Umum PPP: Pukulan Bagi Kubu 01
Ia menuturkan sejumlah pretasi yang dicapainya bersama timnya, hingga mengubah universitas yang kala itu dipimpinnya dari berakreditasi B menjadi A.
"Saya berhasil meningkatkan akreditasi universitas dari B ke A, itu tidak mudah Bang Karni, BAN-PT itu institusi yang amat independen dan profesional, pada saat itu di kementerian hanya tiga, UIN Jakarta, UIN Malang, dan UIN Jogja," ujarnya.
Ia juga menyebutkan prestasi lain yang diperoleh kampus di bawah kepemimpinannya.
Mudjia kemudian mengatakan ia kemudian mendapat dukungan senat untuk maju mencalonkan diri.
Akan tetapi saat itu ia mengatakan ada sejumlah penilaian yang remang-remang.
"Hanya ada penilaian yang agak remang-remang, ada penilaian namanya penilaian subjektif, apa itu? Moralitas, manajerial, kerjasama, dan kompetensi."
"Nah beberapa aspek ini, orang dalam tidak bisa menilai orang luar. Bagaimana kita bisa menilai orang yang tidak pernah di kampus. Paling ya kompetensi, atau kualifikasi."
• Saling Berbalas Cuitan dengan Romy Bareno, Karni Ilyas Sebut Debat Capres Bagai Interview Kerja
Bersama dengan dua calon lain, yakni dari UIN Surabaya dan IAIN Jember akhirnya dilakukan sejumlah penilaian.