Pori-pori besar ini memungkinkan toksinin dan zat kimia dari berbagai produk, seperti deodoran, bedak, dan krim secara mudah memasuki kulit.
Untuk wanita yang kurang menjaga kebersihan, tidak adanya bulu ketiak juga memungkinkan bakteri dan kuman tertimbun di pori-pori dan memudahkan timbulnya abses dan bisul.
Tak hanya itu, luka sayatan yang tertutup dan tertimbun oleh deodoran ini bisa memungkinkan risiko terjadinya kanker payudara.
Bisa jadi benjolan yang ada di ketiak tersebut adalah gejala kanker payudara.
Penjelasannya, pada saat luka sayatan yang tak kasat mata tersebut tertutup oleh deodoran antiperspiran, toksin mudah masuk ke dalam kulit.
Antiperspiran itu mencegah pengeluaran keringat yang bisa membantu melunturkan toksin yang masuk.
"Toksin yang masuk itu dapat tertimbun dan akibatnya bisa memunculkan risiko kanker," katanya.
Lanjutnya, bulu ketiak berguna untuk melindungi ketiak dari zat racun yang hendak masuk dari luar tubuh.
Karena di ketiak terdapat kelenjar limfa yang memudahkan transportasi racun, terutama ke payudara dan bagian tubuh lainnya.
"Kemungkinan transportasi toksin ke bagian tubuh lain juga ada, sehingga memang ketiadaan bulu ketiak juga memudahkan tumbuhnya kanker di bagian tubuh lain seperti paru-paru, jantung, dan otak, terutama bila di payudaranya sudah tumbuh kanker," paparnya.
Dr. Ahmad juga mengemukakan setiap rambut yang tumbuh di tubuh kita sebenarnya dapat menjaga organ vital yang ada di dekatnya.
Oleh karena itu, ironis banyak perempuan membuang bulu ketiaknya hanya karena alasan mode mengingat di dekat ketiak terdapat organ yang sangat penting, yaitu payudara.
Pria terbukti jauh lebih aman terhadap bahaya ini karena kebanyakan pria tidak mencukur bulu ketiaknya.
Catatan lain, menghilangkan bulu ketiak dengan cara seperti wax dan mencabutnya juga meningkatkan kerentanan yang sama terhadap kanker.
Namun, membuang bulu ketiak dengan mencukurnya adalah yang paling berbahaya karena kemungkinan timbulnya luka-luka minor lebih besar.
Sementara cara lain justru membuat pori-pori jauh lebih besar daripada mencukurnya. Secara garis besar semua perlakuan itu sama bahayanya.
"Perempuan sebaiknya tidak perlu mencukur bulu ketiaknya karena bahayanya sangat besar dibandingkan dengan manfaatnya," imbuh dr.Ahmad. (Kompas.com/TribunWow.com/Ekarista Rahmawati P.)