Breaking News:

Terkini Nasional

Isi Dokumen Rusia yang Buat Kader PDIP Penuh Waspada, Dimulai dengan Kasus Suap Hasto Kristiyanto

Dokumen Rusia jadi perbincangan di kalangan kader PDIP karena isinya yang mencengangkan.

Tribunnews.com/Fransiskus Adhiyuda
DOKUMEN RUSIA - Sekretaris Jenderal DPP PDIP Hasto Kristiyanto saat konferensi pers terkait Pilkada 2024 di Sekolah Partai PDIP Lenteng Agung, Jakarta, Rabu (4/12/2024). Dokumen Rusia jadi perbincangan di kalangan kader PDIP karena isinya yang mencengangkan. 

TRIBUNWOW.COM - Dokumen Rusia jadi perbincangan di kalangan kader PDIP karena isinya yang mencengangkan.

Menanggapi hal itu, Politikus PDIP Guntur Romli menyebut saat ini kondisi partai sedang dalam kewaspadaan.

Pasalnya, diduga ada pengkhianat yang ingin menghancurkan PDIP.

Baca juga: Pengacara Hasto Kristiyanto Heran dengan Anak Remaja yang Dukung KPK untuk Adili Sekjen PDIP

Guntur menegaskan bahwa Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memegang kendali penuh atas komando PDIP

"Suasana kebatinan kader saat ini dalam kewaspadaan yang tinggi, dan partai di bawah kendali penuh Ketua Umum," ujar Guntur kepada Kompas.com, Senin (28/4/2025). 

Guntur lantas mengungkit pernyataan Megawati yang pernah menyampaikan bahwa ada pihak yang mengacak-acak PDIP pada 12 Desember 2024. 

Dia menjelaskan bahwa kader PDIP berpandangan bahwa kriminalisasi terhadap Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto adalah bagian dari upaya untuk mengacak-acak partai. 

"Karena sudah jelas dua putusan pengadilan tahun 2020, Saudara Sekjen tidak terlibat dengan kasus suap," ucap Guntur. 

"KPK kalau mau serius, harusnya menemukan Harun Masiku yang disebut pemberi suap dan mengadili Rosa Muhammad Thamrin serta Dominggus Mandacan yang terbukti memberikan suap ke Wahyu Setiawan sebesar Rp 500 juta," imbuh dia. 

Guntur pun mempertanyakan tindakan KPK yang hanya menindak Hasto saja. 

Dia curiga bahwa KPK menindak Hasto karena hanya dia yang merupakan kader PDIP.

"Kenapa KPK tidak melakukannya pada Rosa dan Mandacan? Apa karena mereka bukan kader PDI Perjuangan atau karena mereka menyetor duit ke KPK sehingga tidak bisa diadili?" kata Guntur. 

Baca juga: Satgas PDIP Temukan Penyusup di Sidang Hasto yang Dibayar Rp 50 Ribu, Sengaja untuk Adu Domba?

Awal Dokumen Rusia

Diketahui, "Dokumen Rusia" yang diserahkan pengamat militer Connie Rahakundini Bakrie kepada Wakil Sekjen PDIP, Yoseph Aryo Adhi Dharmo, masih menyisakan tanda tanya karena belum jelas untuk apa dokumen itu akan digunakan.

Dokumen tersebut disebut sebagai titipan Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDIP Hasto Kristiyanto, yang kini menjadi tersangka kasus suap Pergantian Antar Waktu (PAW) Harun Masiku.

Connie pun mengungkap bahwa setidaknya ada dua dokumen yang membuatnya merasa "ngeri" dan tercengang. 

Halaman
12
Sumber: Kompas.com
Tags:
RusiaPDIPHasto KristiyantoConnie RahakundiniGuntur Romli
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved