Terkini Daerah
Haryono Sopiri Brigadir Anton yang Tembak Sopir Pikap, Beri Pengakuan ke Polisi Malah Jadi Tersangka
Budi merupakan korban penembakan dan tindakan sadis dari mantarn Polresta Palangka Raya, Brigadir Anton Kurniawan Stiyanto.
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Kronologi yang diceritakan Djoko Poerwanto sama persis dengan kronologi yang diceritakan oleh Yuliani, istri dari Haryono.
“Setelah terjadi letusan (tembakan) tersebut, Anton memerintahkan kembali Haryono untuk memutarkan mobil ke arah Kabupaten Kasongan lagi, lalu terdengar kembali suara letusan (tembakan) kedua yang dilakukan Anton,” jelas dia.
Baca juga: Ogah Ketemu Awak Media, Lady Aurellia Kabur seusai Diperiksa Polisi Kasus Penganiayaan Dokter Koas
Ditembak di Kepala Dua Kali
Setelah menembak korban dua kali, kata Djoko, Anton lantas membuang mayat korban.
Mayat korban kemudian ditemukan di lokasi kebun sawit yang berada di Kecamatan Katingan Hilir, Kabupaten Katingan.
“Korban dibuang dan mobil Grand Max (milik korban) dikuasai,” bebernya.
Haryono pulang ke rumah dalam keadaan trauma berat.
Trauma berat itulah yang membuat sikapnya berubah dari seorang yang periang menjadi pemurung.
Tak hanya sering murung, Haryono juga tidak mau makan dan kerap tertawa sendiri.
Istrinya, Yuliani, heran dengan perubahan sikap suaminya. Empat hari berselang dari kejadian, Haryono menceritakan tindakan brutal polisi yang disaksikannya itu kepada istrinya.
Baca juga: Dokter Koas yang Dianiaya Jelaskan Duduk Perkara, Disebut Tak Amanah hingga Diancam ke Polisi
“Setelah kejadian pada tanggal 27 November itu, saya sempat heran, suami datang ke rumah tapi tiba-tiba murung, suka ketawa-ketawa sendiri, enggak mau makan, kalau makan harus saya suapin,” ungkap dia.
Bagi Yuliani, Haryono adalah sosok suami yang humoris dan periang.
Empat hari berselang, Yuliani semakin penasaran dengan penyebab perubahan sikap suaminya.
Setelah meyakinkan suaminya untuk bercerita, Haryono pun mulai mengisahkan kejadian berdarah itu kepada istrinya.
“Suami saya menyopiri mobil (Daihatsu) Sigra, untuk mengantarkan anggota (Brigadir Anton), tapi lewat dari Pal 38 Jalan Tjilik Riwut, Trans Kalimantan, anggota itu menyetop sopir pikap, terus sopir itu dibawa masuk ke mobil, tanya-tanya masalah pungli, habis itu ditembak kepalanya di dalam mobil,” ungkap Yuliani.

Sumber: Kompas.com
Sindikat Jual Bayi ke Singapura Tawarkan Lewat Video Call, 15 Anak Sudah Dikirim dengan Dalih Adopsi |
![]() |
---|
Pendaki Malaysia Tergelincir 200 Meter dari Gunung Rinjani setelah Menghindari Porter yang Melintas |
![]() |
---|
Fakta Tewasnya Gadis yang Sedang Berbincang Online, Percakapan Terakhir Jadi Kode sang Pembunuh |
![]() |
---|
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun Disiksa Ayah: Ibu Meninggal, Diberi Makanan Basi hingga Dibakar di Sawah |
![]() |
---|
13 Tahun Tinggal & Rutin Bayar, Warga Purwakarta Protes Rumah Mendadak Dibongkar: Gantinya Mana? |
![]() |
---|