Breaking News:

Terkini Daerah

Pihak Korban Sebut Agus Buntung Pakai Jampi-Jampi saat Lakukan Pelecehan, Tabiat di Kampus Terungkap

Dalam melakukan aksi pelecehan, Agus disebut memakai jampi-jampi dan menggunakan kakinya.

Istimewa/Tribunnews
I Wayan Agus Suwartama alias Agus Buntung (22), tersangka pemerkosaan terhadap mahasiswi sebuah perguruan tinggi negeri (PTN) di Kota Mataram, NTB. 

TRIBUNWOW.COM - Kasus dugaan pelecehan seksual yang dilakukan penyandang disabilitas tunadaksa, tersangka I Wayan Agus Suartama (21) alias Agus Buntung, hingga kini masih menjadi sorotan publik.

Diketahui, awalnya publik banyak yang meragukan keaslian kasus pelecehan ini, mengingat Agus tidak memiliki kedua tangan, sehingga sulit dinalar bagaimana ia melakukan aksinya.

Namun, seiring waktu berlalu, terungkap bahwa korban pelecehan Agus diduga mencapai belasan orang.

Dalam melakukan aksinya, Agus disebut memakai jampi-jampi dan menggunakan kakinya.

Tak hanya itu, tabiat Agus Buntung selama di kampus pun kini terungkap, di mana ia sering berbuat ulah.

Baca juga: Agus Buntung Bohong? Kini Akui Suka dengan Korban, Ungkap Pengakuan Berbeda

Jampi-Jampi Dilawan Pakai Ayat Kursi oleh Korban

Pendamping korban, Andre Safutra, mengatakan Agus Buntung mengucapkan jampi-jampi atau mantra saat hendak melakukan dugaan pelecehan terhadap korbannya. 

Dugaan pelecehan yang dilakukan Agus Buntung itu terjadi di sebuah homestay di Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). 

Andre Safutra mengungkap, Agus, menakuti korbannya yang saat kejadian pada awal Oktober 2024 lalu itu hendak berteriak. 

Agus mengelabui korbannya dengan mengatakan apabila suara teriakan korban terdengar maka keduannya bakal dinikahkan warga. 

Pada saat itu, pakaian korban sudah dilucuti Agus. 

"Pelaku pakaiannya dibukakan korban. Leging dibuka pelaku, bukan korban. Caranya pelaku menggunakan jari kakinya," kata Andre, Rabu (5/12/2024).

Andre bercerita bahwa sebenarnya korban sudah menolak dan memberontak sebelum dilecehkan Agus.

Caranya adalah korban sempat menendang dan berteriak.

"Korban didorong oleh pelaku sehingga korban terbaring di kasur. Setelah itu korban menolak dengan gestur mengarahkan kaki korban ke badan pelaku, kayak menendang. Dia menolak untuk disentuh badannya," ujar Andre.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Terkini DaerahPelecehan SeksualDisabilitasMataram
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved