Terkini Daerah
Pelaku Pembunuhan Keluarga Guru di Ngancar Kediri Ditangkap, Ternyata Masih Saudara Sendiri
Polisi telah menangkap satu pelaku pembunuhan keluarga guru di Desa Pandantoyo, Kecamatan Ngancar, Kabupaten Kediri, Jawa Timur.
Editor: Rekarinta Vintoko
Saat itu sejumlah saksi yang datang untuk mengecek kondisi Agus Komarudin (38), seorang warga setempat yang tidak masuk sekolah setelah izin pada Rabu sebelumnya.
Baca juga: 1 Keluarga di Kediri Ditemukan Tewas, Polisi Sebut Pembunuhan Disertai Pencurian dan Kekerasan
Agus Komarudin sendiri diketahui merupakan seorang guru.
Saat dicek, pintu rumah Agus tertutup rapat dan tidak ada yang keluar meski telah diketuk beberapa kali.
Setelah beberapa kali mencoba menghubungi korban tanpa hasil, salah satu anggota keluarga, Supriono, memutuskan untuk membuka jendela kamar.
Ia terkejut menemukan bercak darah di atas kasur, namun tidak berani masuk ke dalam rumah.
Kecurigaan semakin menguat ketika salah satu saksi yang melihat melalui lubang tembok kayu di dapur melaporkan adanya pemandangan mengerikan.
Sebuah tangan tergeletak di lantai dapur yang diduga milik korban Kristiani (37), istri Agus.
Kejadian ini segera dilaporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke Polsek Ngancar.
Setelah petugas kepolisian tiba di lokasi, dilakukan olah tempat kejadian perkara (TKP).
Dua korban ditemukan tergeletak di dapur dalam kondisi berlumuran darah, yaitu Agus Komarudin dan Kristiani. Sementara itu, Christian Agusta Wiratmaja, anak pertama pasangan tersebut yang masih duduk di bangku SMP, ditemukan tergeletak di ruang tengah dengan kondisi serupa.
Sedangkan anak bungsu pasangan tersebut, Samuel Putra Yordaniel, yang masih duduk di bangku SD, ditemukan dalam keadaan terluka parah. Ia segera dilarikan ke RSUD SLG untuk mendapatkan perawatan medis intensif.
Sehari setelah peristiwa itu, Jumat (6/12/2024), tiga korban meninggal dimakamkan.
Almarhum Agus Komarudin (38), istrinya Kristiani (34) dan Christian Agusta Wiratmaja (12), dimakamkan dalam satu liang lahat di TPU Desa Pandantoyo pukul 09.00 WIB.
Sebelum dimakamkan, telah digelar ibadah tutup peti di GKJW Pepanthan Pandantoyo sekitar pukul 08.00 WIB.
Meski dalam satu liang lahat, pemakaman disiapkan dalam lubang satu persatu dan berjejer.
Modal HP Pribadi, Mahasiswa KKN Unisri Bantu Promosikan Wisata di Desa Manjung |
![]() |
---|
Sindikat Jual Bayi ke Singapura Tawarkan Lewat Video Call, 15 Anak Sudah Dikirim dengan Dalih Adopsi |
![]() |
---|
Pendaki Malaysia Tergelincir 200 Meter dari Gunung Rinjani setelah Menghindari Porter yang Melintas |
![]() |
---|
Fakta Tewasnya Gadis yang Sedang Berbincang Online, Percakapan Terakhir Jadi Kode sang Pembunuh |
![]() |
---|
Nasib Tragis Bocah 7 Tahun Disiksa Ayah: Ibu Meninggal, Diberi Makanan Basi hingga Dibakar di Sawah |
![]() |
---|