Perang Israel VS Hamas
Perundingan di Kairo Jadi Proses Negosiasi Lanjutan Gencatan Senjata Antara Israel dan Hamas
Perundingan gencatan senjata Israel dan Hamas kembali dilakukan di Kairo, Mesir oleh para mediator pada Kamis (22/8/2024).
Penulis: ElfanNugg
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Perundingan gencatan senjata Israel dan Hamas kembali dilakukan di Kairo, Mesir oleh para mediator pada Kamis (22/8/2024).
Pada pertemuan kali ini, Amerika Serikat diwakilkan oleh penaseihat utama Presiden Joe Biden untuk Timur Tengah, yakni Brett McGurk.
Partisipan yang menghadiri pertemuan itu ialah delegasi dari Amerika Serikat, Mesir, dan Israel.
Beberapa isu teknis menjadi topik pembahasan adanya pertemuan tersebut, mulai dari keamanan perbatasan antara Gaza dan Mesir, penyeberangan Rafah hingga yang paling menjadi prioritas ialah tentang penarikan pasukan pertahanan Israel dari Gaza dan koridor Philadelphia.
Amerika Serikat menampilkan usulan miliknya yang disebut sebagai "proposal penghubung akhir" untuk Israel dan Hamas.
Baca juga: Menilik Rencana AS di Balik Gencatan Senjata untuk Israel dan Hamas di Gaza, Ada 3 Fase
Negeri Paman Sam itu mengklaim bahwa isi dari proposal tersebut bersifat konsisten dan tidak berubah-ubah.
Hal tersebut lantas memancing penolakan dari kelompok Palestina, Hamas.
Hamas menolak usulan tersebut dengan dasar alasan bahwa terdapat beberapa syarat baru yang tertera, satu di antaranya ialah bahwa Israel menolak untuk menarik anggota militer secara penuh di jalur Gaza.
Hamas menyerukan adanya penarikan seluruh pasukan dari Israel yang dimulai dari koridor Philadelphia.
Koridor Philadelphia merupakan wilayah yang memisahkan antara jalur Gaza dengan Mesir.
Baca juga: Komandan Palestina Tewas akibat Aksi Saling Tembak Israel dan Hizbullah di Lebanon Selatan
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu menolak syarat tersebut dan tidak akan menarik kembali pasukannya, sebab dirasa perlu untuk tetap menempatkan para prajuritnya di Gaza.
Hamas menganggap bahwa penolakan Benjamin Netanyahu merupakan penyimpangan dari usulan gencatan senjata yang sebelumnya telah didudukung Joe Biden pada bulan Mei 2024 silam.
Kelompok Hamas terus menomorsatukan komitmen terhadap hal yang telah disepakati sebelumnya tentang gencatan sejata pada pertemuan terbuka yang disetujui oleh resolusi Dewan Keamanan PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) pada Juni 2024 silam.
Dilansir Theguardian.com, duta besar Amerika Serikat untuk PBB, Linda Thomas-Greenfiled mengungkapkan kepada Dewan Keamanan PBB bahwa kesepakatan gencatan senjata sudah di depan mata, hingga Joe Biden mendesak Benjamin Netanyahu untuk menyetujui kesepakatan.
Para mediator, yakni AS, Qatar, dan Mesir masih terus berupaya melakukan berbagai perundingan demi mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata antara Israel dan Hamas.
Sumber: TribunWow.com
Hamas akan Nyatakan Kemenangan dalam Perang Gaza Lawan Israel setelah Kesepakatan Gencatan Senjata |
![]() |
---|
Tentara Israel IDF Diklaim Alami Rugi Besar di Jabalia, Disebut Lakukan Serangan Tanpa Arah |
![]() |
---|
Kegagalan Intelijen Israel pada 7 Oktober Buktikan Hamas Sulit Disusupi |
![]() |
---|
Ali Khamenei Sebut Tak Butuh Pasukan Proksi: Pejuang Perlawanan Bertempur atas Keyakinan Sendiri |
![]() |
---|
Ali Khamenei Tegas Teheran Katakan Tidak Butuh Pasukan Proksi seperti Hizbullah-Houthi |
![]() |
---|