Breaking News:

Pilkada Jakarta 2024

Sinyal Tolak Dukung Anies di Pilkada Jakarta 2024, Megawati: Eh Enak Aja Gua Suruh Dukung Pak Anies

Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ogah mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta nanti.

Editor: Lailatun Niqmah
Tribunnews.com/ Fransiskus Adhiyuda
Presiden Kelima RI yang juga Ketua Umum DPP PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri saat menyampaikan pidatonya dalam pengumuman calon kepala daerah PDIP gelombang kedua, di Kantor DPP Partai, Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta, Kamis (22/8/2024). Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri ogah mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta nanti. 

TRIBUNWOW.COM - DPR RI batal mengesahkan Revisi Undang-Undang Pilkada, setelah didemo besar-besaran, Kamis (22/8/2024).

Itu artinya, pendaftaran Pilkada nanti akan mengikuti aturan putusan Mahkamah Konstitusi (MK), yang dikeluarkan pada Selasa (20/8/2024).

PDIP pun bisa kembali tersenyum, lantaran dapat mengusung calonnya sendiri di Pilkada Jakarta 2024.

Terkait sosok yang diusung, PDIP santer dikaitkan dengan mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.

Akan tetapi, rupanya Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri memberikan sinyal penolakan untuk mendukung Anies Baswedan di Pilkada Jakarta nanti.

Hal itu disampaikan Megawati dalam pidato pengumuman pasangan bakal calon kepala daerah dan wakil kepala daerah, Kamis (22/8/2024).

Baca juga: Berharap Diajak Gerbong PDIP, Partai Buruh Sodorkan Duet Anies-Rano Karno untuk Pilgub Jakarta 2024

Mulanya, Megawati mengungkapkan keheranannya karena ada sekelompok orang yang menamakan diri sebagai "Satgas Hitam" mendatangi markas PDIP.

Satgas ini mendorong Anies Baswedan didukung PDIP.

Dia lalu bertanya kepada Ketua DPP PDIP Komarudin Watubun.

"Eh enak aja ya ngapain gua suruh dukung Pak Anies. Dia bener nih kalau mau sama PDIP? Kalau mau sama PDIP jangan gitu dong. Mau gak nurut?," ujar Megawati di DPP PDIP Jalan Diponegoro, Menteng, Jakarta Pusat.

Megawati menilai tidak semudah itu mendapat dukungan dari PDIP.

Dia lalu mempertanyakan ke mana saja selama ini, baru muncul ketika butuh dukungan.

"Enak amat ya. Sekarang kita dicari dukungannya lalu kamu ke mana kemarin sore. Mbok jangan gitu dong," jelasnya.

Megawati Soekarnoputri pun meminta agar hak rakyat untuk memilih pemimpinnya diberikan dengan seluas-luasnya, tanpa ada upaya menghambat dan mengatur-atur sesuai keinginan diri sendiri dengan cara melawan aturan Konstitusi yakni Undang-undang Dasar (UUD) 1945.

Megawati merasa gelisah dengan dinamika politik belakangan ini.

Baca juga: Partai Buruh dan Partai Ummat Kemungkinan Kuat Dukung Anies Baswedan di Pilgub Jakarta, PDIP Dilema?

Halaman
123
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
Pilkada JakartaPDIPMegawati SoekarnoputriDPR RIMahkamah Konstitusi (MK)Putusan Mahkamah Konstitusi (MK)
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved