Breaking News:

Terkini Nasional

Dunia Dukung Program Prabowo Bangun 300 Fakultas Kedokteran di Indonesia

Ide Prabowo Subianto akan membangun 300 Fakultas Kedokteran di Indonesia mendapat dukungan dari Konsil Kedokteran se-Dunia.

HO/TribunWow.com
Director International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA) atau Konsil Kedokteran se-Dunia, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.D., Ph.D. 

TRIBUNWOW.COM - Director International Association of Medical Regulatory Authorities (IAMRA) atau Konsil Kedokteran se-Dunia, Prof. Dr. Taruna Ikrar, M.D., Ph.D., mengatakan dukungannya terhadap gagasan presiden RI terpilih hasil Pilpres 2024, Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto, yang akan membangun 300 Fakultas Kedokteran di Indonesia.

Menurut Taruna Ikrar, gagasan Prabowo tersebut tak hanya membuka peluang bagi anak bangsa untuk menjadi dokter, tetapi juga mengatasi masalah bangsa yang sangat krusial saat ini, yakni masih kekurangan dokter umum dan dokter spesialis.

"Tentu gagasan Pak Prabowo ini sangat brilian. Tentu bukan dalam arti diobral izin pembukaan program studi kedokteran, tetapi mengikuti standar dan ketentuan yang berlaku,” kata Prof Taruna Ikrar kepada jurnalis media ini, Senin (1/7/2024) seperti rilis yang diterima TribunWow.com.

Baca juga: Penyebab Prabowo Cedera Kaki hingga Dioperasi di RSPPN: Penuh dengan Risiko dan Pertaruhan Nyawa

Alumni Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin ini menilai, tingginya biaya kedokteran di Indonesia lantaran kampus yang membuka Faklultas Kedokteran sangat terbatas, yakni hanya 93 perguruan tinggi.

Di satu sisi, kata dia, kebutuhan tenaga kesehatan, utamanya dokter, masih sangat besar.

Ilmuan dunia ini mengungkapkan, bahwa berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, hingga tahun 2023, Indonesia masih kekurangan 160 ribu tenaga dokter.

“Ini belum termasuk jumlah dokter spesialis yang saat ini jumlahnya hanya mencapai 40 ribu dokter,” ujar Prof Taruna Ikrar

Hal ini, lanjut Taruna, menjadi alasan mengapa biaya pendidikan kedokteran sangat mahal, karena kebutuhan sangat besar, sementara jumlah Fakultas Kedokteran sangat kecil.

“Akhirnya Perguruan Tinggi yang mempunyai Fakultas Kedokteran bermain dengan harga,” katanya.

Baca juga: Presiden Jokowi Ungkap Kondisi Prabowo Pasca Operasi Besar, Ajak Masyarakat untuk Lantunkan Doa

Prof Taruna mengungkapkan salah satu solusi yang bisa ditempuh pemerintah untuk menekan mahalnya biaya pendidikan kedokteran ini, yakni memperluas jumlah kampus membuka Fakultas Kedokteran.

“Supaya kampus tidak bermain harga,” ucap dia.

Untuk itu, Prof Taruna mengingatkan UUD 1945 dan Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Ombibuslaw Kesehatan, bahwa setiap rakyat Indonesia mempunuyai hak terhadap pendidikan dan kehidupan yang layak.

Iapun berharap, gagasan Prabowo mendirikan 300 Fakultas Kedokteran ini, bisa dilaksanakan, sehingga, ke depan, tak ada lagi diskriminasi sehingga jumlah lulusan kedokteran terus diperbesar untuk mengatasi kekurangan dokter.

Selain itu, Prof Taruna juga mengatakan, pemerintah juga memberikan subsidi kepada mahasiswa maupun perguruan tinggi untuk memperbesar peluang mahasiswa berprestasi.

“Jadi negara harus hadir mensubsidi Fakultas Kedokteran ini, untuk harga pendidikannya, jangan mahal lagi,” ujarnya.

Halaman
12
Sumber: TribunWow.com
Tags:
Taruna IkrarPrabowo SubiantoDokter
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved