Terkini Daerah
4 Fakta Kecelakaan Maut Bus Rombongan SMK di Ciater Subang, Kronologi hingga Cerita Saksi Mata
Sebanyak 11 orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut bus pariwisata Putera Fajar di Ciater, Subang, Sabtu(11/5/2024) malam. Ini kata saksi mata.
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kecelakaan maut yang melibatkan sebuah bus pariwisata Trans Putera Fajar terjadi di Ciater, Subang, Jawa Barat, Sabtu (11/5/2024) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Dikutip dari Tribun Jabar, 11 orang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan maut bus pariwisata Trans Putera Fajar di Ciater
Bus Trans Putera Fajar yang membawa rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok, meluncur dengan cepat dengan kondisi lampu mati hingga akhirnya terguling.
Baca juga: 3 Fakta soal Isu Raffi Ahmad Maju di Pilkada Jateng, Dampingi Dico Ganinduto hingga Jadi Fenomena
1. Cerita Saksi Mata
Berdasarkan keterangan saksi mata bernama Sandi (36), bus melaju arah Bandung menuju Subang tersebut diduga dalam kondisi mesin mati.
"Jadi dari atas (Bandung menuju Subang) itu lampu bus sudah engga nyala, gelap gitu," ucapnya dikutip dari TribunJabar, Minggu (12/4/2024).
Menurutnya, saat melaju dengan cepat tidak ada bunyi-bunyi klakson dari bus tersebut, sebagai tanda terjadi rem blong.
"Cuman lampu hazard dinyalain. Kalau mesin nyala pasti kedengeran suara gas terus juga masih bisa klakson. Ini engga ada suara klakson sama sekali," kata Sandi.
Sandi mengatakan, bus yang melaju dengan kecepatan tinggi tersebut sempat oleng sebelum menabrak sejumlah kendaraan yang melintas dari arah berlawanan.
"Jadi oleng dulu tuh bus dari atas, habis itu baru nabrak mobil Suzuki Forza terus motor ada tiga sampai akhirnya nabrak tiang hotel hingga tiang listrik terus kebalik," ucapnya.
Baca juga: Viral Mobil Brimob Dicuri OTK, Polisi Berlarian dan Keluarkan Tembakan, Pelaku Langsung Ngebut
Ia bersama warga lainnya mengaku terkejut dengan kejadian tersebut.
"Kaget, shock juga, warga yang berani akhirnya samperin buar selamat korban," kata Sandi
Pantauan Tribunjabar.id di lokasi sekitar pukul 22.20 WIB, proses evakuasi bus parawisata dengan nomer polisi AD 7524 OG itu berhasil.
Evakuasi bus yang terguling tersebut berlangsung sekitar tiga jam.
Evakuasi dilakukan dengan dua kendaraan derek dan satu unit truk pengangkut galon air mineral.

2. Tak Miliki Izin
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat (Ditjen Hubdat) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) menyatakan, bus pariwisata yang mengalami kecelakaan maut di Subang Jawa Barat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala sudah kadaluwarsa sejak Desember 2023 lalu.
"Pada aplikasi Mitra Darat, bus tersebut tercatat tidak memiliki izin angkutan dan status lulus uji berkala telah kadaluwarsa sejak 6 Desember 2023," kata Kepala Bagian Hukum dan Humas Ditjen Perhubungan Darat, Aznal dalam keterangannya, Sabtu (11/5/2024).
Aznal mengatakan, Ditjen Hubdat saat ini telah berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk terus melakukan investigasi mendalam terkait kecelakaan tersebut.
Selain itu, Ditjen Hubdat juga mengimbau kepada seluruh Perusahaan Otobus (PO) dan pengemudi untuk memeriksa secara berkala kondisi armada dan melakukan pendaftaran izin angkutan serta rutin melakukan uji berkala kendaraan.
"Di samping itu, diimbau kepada seluruh masyarakat yang menggunakan angkutan umum bus dapat memeriksa kelayakan kendaraan sebelum keberangkatan pada aplikasi Mitra Darat yang dapat diunduh pada smartphone," tutur Aznal.
Baca juga: Profil Epy Kusnandar, Aktor Senior Pemain Preman Pensiun Tertangkap karena Penyalahgunaan Narkoba
3. Kronologi hingga Sebabkan 11 Orang Meninggal
Korban meninggal kecelakaan bus rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok di Cianter, Subang, kembali bertambah.
Kecelakaan terjadi pada Sabtu (11/5/2024) petang, di mana hingga pukul 22:50 WIB jumlah korban tewas kecelakaan maut bus Trans Putera Fajar 11 orang dari awalnya 9 orang.
Kasatlantas Polres Subang, AKP Undang Syarif mengatakan, kecelakaan ini terjadi pukul 18.48 WIB dengan membawa sekitar 40 penumpang.
"Bus dari arah Lembang menuju ke Subang. Lalu, ketika di Jalan Ciater, bus pun oleng ke kanan dan menabrak kendaraan roda empat, lalu menabrak pula kendaraan roda dua di jalur berlawanan, serta ketika melaju ke jalur kanan menabrak kendaraan bermotor roda dua yang sedang berhenti di bahu jalan," kata Undang dikutip dari TribunJabar.
Sampai malam ini, kata Undang, pihaknya masih melakukan identifikasi dan melakukan penanganan korban meninggal maupun luka-luka.
"Tadi, di TKP yang terhimpit atau tergencet ada empat orang dan kondisinya meninggal dunia di lokasi."
"Selanjutnya, kami pun evakuasi para korban ke fasilitas kesehatan terdekat, serta kami coba datangkan derek guna evakuasi bus agar jalur menjadi lancar," katanya.
Adapun penyebab kecelakaan ini, AKP Undang menyebut masih dalam tahap penyelidikan dan belum ada informasi.
"Mari kita doakan agar para korban mayoritas hanya alami luka ringan. Tadi, kondisi mobil yang ditabrak bus pun lumayan rusak."
"Tapi, alhamdulillah sopirnya hanya luka ringan, termasuk tadi yang roda dua dari arah berlawanan korbannya masih shock. Semoga tak terjadi hal tak diinginkan," sambungnya.

4. Data Korban
Sebanyak 11 orang meninggal dunia dalam kecelakaan maut bus pariwisata Putera Fajar di Ciater, Subang, Sabtu(11/5/2024) malam sekitar pukul 19.00 WIB.
Bus tersebut mengangkut rombongan pelajar SMK Lingga Kencana Depok yang melakukan perpisahan.
Berikut ini nama yang meninggal dunia:
1. Ade Nabila (P)
2. Mahesa (L)
3. Desy Yulianti (P)
4. Intan Fauziah (L)
5. Dimas Aditya (L)
6. Robbiatul (P)
7. Ahmad Fauzi (L)
8. Intan Rahmawati (P)
9. Supra Yogi (Guru, 65 th)
10. Tiara (P)
11. Raka (L) warga Cibogo Subang (pengendara motor).
Sementara 32 orang korban lainnya yang mengalami luka berat dan sedang.
Mereka menjalani perawatan di RSUD Subang dan RS Hamori:
Korban Luka Berat
1. Ahmad fauzi
2. Juliana
3. Dewa Pandudi
4. MuhamadSsaban
5. Fauzi Andriansyah
6. M. Fahmi
7. Robi Kurniawan
8. Gerai Ramadhan
9. Samsu Ramadhan
10. Fauziah
11. Meta
12. Triana wihartanti
13. Titin
14. Nindi
15. Suci
Luka Ringan
1. Arianova
2. Yavieri
3. Damar
4. Fahrurozi
5. Sadira (Guru)
6. M Rizkyi
7. Devi Lestari
8. Nadia Putri
9. Mona Anisa Fitri
10. Nadia Farina
11. Monica Rahayu
12. Rani Iktaviani
13. Reviana
14. M Faturahman
15. Rizky Putra Nugraha
16. Kurnia Adi Dharma
Korban Luka Berat di RS Hamori
1. Zulfikar Razman (19) Limo Depok
2. Muhammad Amiluhdin (19) Pancoran Mas Depok
3. Haikal Firmansyah (18) PancoranMas Depok
4. Sofian (30), Belendung Cibogo Subang
Pasien Luka Ringan yang ditangani di Puskemas Palasari
1. Moh Edi Gunawan 18th Depok
2. Haikal 18th Depok
3. Muhamad Amiludin 19th Depok
4. Moh Dwi Prasetio 18th Depok
5. Sapitri 18 th Depok
6. Saeful Fahri 17th Depok
7. Arinopa 18th Depok
8. Ega Rahmadani 18th Depok
9.Abdul Hamid 17th Depok
10. Pipi 18th Depok
11. Moh Rapi 19th Depok
12. Dikri Mujaki 17 th Depok
13. Johan 17 th Depok
14. Zulfikar 19 Depok
15 Adawiah 45 th Bojong Gede (Guru)
Warga lokal yang selamat
1. Nilam 30th Cipunagara
2. Kurdiman 30th Cipunagara
3. H Ade 56th Lembang
4. Yanti 42th Dago
5. Ajka 8th Dago
6. Arif 6th Dago. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Saksi Mata Kecelakaan Bus Rombongan SMK Lingga Kencana di Subang: Mesin Mati dan Tak Ada Klakson dan di TribunJabar.id dengan judul DAFTAR 11 Korban Meninggal Kecelakaan Maut Rombongan SMK Lingga Kencana Depok di Ciater Subang
Ajak Masyarakat Desa di Klaten Sadar Lingkungan, Mahasiswa KKN Unisri Buat Plangkat & Pojok Tanam |
![]() |
---|
Tingkatkan Kesadaran Kebangsaan Warga, Mahasiswa KKN 68 UNISRI Gelar HUT ke-80 RI di Desa Manjung |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN 68 UNISRI Tata Kelola Perpustakaan SD 2 Manjung demi Tingkatkan Minat Baca Siswa |
![]() |
---|
Tingkatkan Rasa Percaya Diri, Mahasiswa KKN UNISRI Gelar Sosialisasi Public Speaking untuk Siswa SD |
![]() |
---|
Modal HP Pribadi, Mahasiswa KKN Unisri Bantu Promosikan Wisata di Desa Manjung |
![]() |
---|