Breaking News:

Konflik Iran Vs Israel

2 Serangan 'Tiba-tiba' Hamas dan Iran ke Israel Dapat Respons yang Sama, Bisa Mengkhawatirkan Dunia

Pengamat Politik Timur Tengah Hasibullah Sastrawi mengkhawatirkan kondisi setelah Iran memberikan serangan ke Israel.

Twitter-X/Twitter-X
Pengawal Revolusi Iran meluncurkan Drone Kamikaze dan Rudal Balistik, ke Israel, Minggu (14/4/2024). 

TRIBUNWOW.COM - Pengamat Politik Timur Tengah Hasibullah Sastrawi mengkhawatirkan kondisi setelah Iran memberikan serangan ke Israel.

Hal itu dikatakan Hasibullah Sastrawi saat berbincang di acara Kompas TV, Selasa (16/4/2024).

Pasalnya, Hasibullah Sastrawi melihat serangan Iran pada Sabtu 13 April 2024 hampir serupa dengan serangan Hamas pada 7 Oktober 2023 silam.

Baca juga: 2 Sektor yang Langsung Berdampak atas Serangan Iran ke Israel, Termasuk Indeks Saham yang Anjlok

Di mana kedua serangan itu sama-sama mengejutkan Israel yang dianggap tak siap menerimanya.

"Di masa-masa awal Israel cenderung untuk menahan diri, dalam konteks Hamas karena keterkejutan yang luar biasa," ujar Hasibullah Sastrawi.

"Konteks 13 April karena intervensi, kebijakan politik AS yang minta Israel untuk tidak langsung merespons secara keras."

Respons yang diberikan Israel saat ini pun dianggap sama saat serangan Hamas.

Baca juga: 3 Dampak Panjang Serangan Iran ke Israel, Bisakah Picu Konflik Besar di Negara Timur Tengah Lainnya?

Israel belum memberikan serangan balasan hingga 3 hari setelah serangan Iran.

Jika memang pola yang diterapkan Israel sama dengan Hamas, maka akan ada serangan yang sama di Iran dan di Palestina.

Tentunya akan berdampak bagi dunia dengan kondisi yang mengkhawatirkan.

"Kalau benar bacaan saya, ini Israel melakukan reaksi yang sama maka tentu hari-hari ke depan akan mengkhawatirkan bagi Timur Tengah dan dunia," tuturnya.

"Pasti Israel akan membalas dan kalau kita baca cara respons Israel dengan menggunakan perstiwa 7 Oktober pada Hamas ini betul-betul mengerikan."

"Karena tujuan Israel dinyatakan oleh pemerintahan Israel sekarang mereka ingin merespons dengan tujuan tidak tercipta apa yang disebut keseimbangan baru."

Yang dimaksud keseimbangan baru ala Israel adalah jika kalau Israel tidak merespons serangan 7 Oktober pada Hamas atau 13 April pada Iran maka akan tercipta persepsi baru bahwa Israel tidak lagi menjadi pengontrol pemilik kendali dan persenjataan tercanggih di Timur Tengah.

Sistem pertahanan rudal anti balistik (ABM) Iran, Arman. Iran memiliki persenjataan baru, yakni sistem rudal anti-balistik Arman buatan lokal dan sistem pertahanan udara ketinggian rendah Azarakhsh.
Sistem pertahanan rudal anti balistik (ABM) Iran, Arman. Iran memiliki persenjataan baru, yakni sistem rudal anti-balistik Arman buatan lokal dan sistem pertahanan udara ketinggian rendah Azarakhsh. (presstv via Tribunnews.com)

Diberitakan sebelumnya, Iran melakukan serangan drone ke Israel sejak Sabtu (13/4/2024) hingga Minggu (14/4/2024) waktu setempat.

Sebanyak ratusan drone, rudal atau pesawat tak berawak diluncurkan Iran untuk pertama kali ke Israel.

Serangan itu menjadi yang pertama setalah hampir 50 tahun Iran dan Israel menjadi musuh bebuyutan.

Serangan pada Sabtu dan Minggu itu disebut seabgai operasi 'janji sejati' dan balasan langsung atas serangan Israel ke konsulat Iran di Damaskus pada 1 April 2024 lalu.

Serangan awal Israel ke Konsulat Iran di Damaskus itu setidaknya menewaskan 7 orang dan 2 jenderal yang tengah memimpin operasi di Suriah dan Lebanon.

Hal ini terutama ditujukan untuk memperkuat pencegahan Iran yang menurut para kritikus telah dikompromikan setelah kebijakan yang semakin konfrontatif dan serangan militer oleh Amerika Serikat dan sekutunya di seluruh kawasan.

Terutama setelah pembunuhan jenderal tertinggi Qassem Soleimani di Irak pada bulan Januari 2020. (TribunWOw.com)

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Konflik Iran Vs IsraelIranIsraelHamas
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved