Breaking News:

Terkini Internasional

Pengungsi Rohingya Ternyata Diselundupkan ke Aceh oleh Sindikat Husson Mukhtar, Untung Miliaran

Pengungsi Rohingya yang mengaku terdampar di Aceh, ternyata bukanlah benar-benar terdampar. Mereka sengaja diselundupkan ke Indonesia oleh sindikat.

Editor: Lailatun Niqmah
Serambinews.com/istimewa
Kumpulan Warga Rohingya yang terdampar di Pantai Pulau Idaman, Aceh Timur pada Jumat (4/6/2021) pagi. Terbaru, pengungsi Rohingya ternyata ada yang sengaja diselundupkan ke Aceh oleh sindikat dari Bangladesh. 

Mereka melakukan penyelundupan etnis Rohingya dalam satu kapal kayu, secara bersama-sama dengan Agen Zahangir dan Saber sebagai kapten kapal membawa rombongan ratusan orang etnis Rohingya yang terdampar.

Sementara itu, para tersangka mendapat keuntungan setiap penumpang kapal anak-anak dibebankan membayar sebesar 50.000 Taka atau Rp 7.000.000. Sedangkan penumpang dewasa sebesar 100.000 Taka atau Rp 14.000.000.

Sehingga apabila ditotalkan para tersangka mendapatkan hasil kejahatan tersebut Rp 3,3 miliar. Tersangka diancam dengan pidana Pasal 120 Ayat (1) dan Ayat (2) undang-undang republik indonesia nomor 6 tahun 2011 tentang keimigrasian dan Pasal 55 Ayat (1) Ke I KUHPidana.

Dengan pidana penjara paling singkat 5 tahun dan paling lama 15 tahun dan pidana denda paling sedikit Rp. 500.000.000.00 dan paling banyak Rp 1.500.000.000.00.

Hingga kini tercatat, selama November 2023 sudah tiga kali pendaratan rohingya ke Pidie dengan total 573 pengungsi dibawa.

Kendati demikian, gelombang perjalanan pengungsi Rohingya dari kamp pengungsi di Bangladesh baru saja dimulai, karena musim perjalanan perahu pengungsi pada tahun 2023 baru saja dimulai.

Imbauan UNHCR

Di sisi lain, Komisariat Tinggi PBB urusan Pengungsi (UNHCR) memperingatkan lebih banyak lagi pengungsi Rohingya yang mendarat di Indonesia menjelang pergantian tahun.

Juru Bicara UNHCR, Babar Baloch mengatakan Desember menjadi musim berlayar tahunan sebab perairan di Laut Andaman relatif tenang. Hal inilah yang kemungkinan akan dilakukan oleh pengungsi Rohingya di Bangladesh untuk melakukan pelayaran ke Indonesia atau Malaysia.

Dikatakannya, jumlah pengungsi Rohingya yang tiba tahun ini bisa, atau kemungkinan besar, akan terus meningkat.

“Kami tidak bisa memprediksi apa yang akan terjadi pada bulan Desember, tapi jika kita melihat tahun lalu, 2022, tiga bulan terakhir adalah tersibuk,” kata Babar Baloch.

Para pengungsi yang terdampar di Aceh baru-baru ini umumnya mereka yang kabur dari kamp pengungsi di Bangladesh. Jumlah pengungsi Rohingya yang melarikan diri dari Bangladesh pada tahun ini jumlahnya tertinggi dan telah melampaui dari jumlah tahun 2022.

Baca juga: Salah Sasaran, Israel Kini Menyesal Serangannya Tewaskan Tentara Lebanon

“Hal ini menjadikan jumlah total warga Rohingya yang melarikan diri melintasi Laut Andaman dengan perahu menjadi 3.722 orang sepanjang tahun ini," ujar Babar.

Sementara itu Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah memerintahkan Menkopolhukam Mahfud Md untuk menangani masalah pengungsi Rohingya yang datang ke Indonesia dan tinggal di Aceh.

"Ya saya telah memerintahkan kepada Menkopolhukam untuk menangani bersama-sama dengan daerah bersama-sama dengan UNHCR," kata Jokowi.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews.com
Tags:
PengungsiRohingyaAcehBangladesh
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved