Terkini Internasional
China Tidak Mau Disebut Terlibat dalam Rusaknya Pipa Gas dan Jaringan Telekomunikasi di Finlandia
Simak China mengaku tidak terlibat dalam rusaknya pipa gas dan putusnya kabel telekomunikasi di Finlandia
Penulis: Magang TribunWow
Editor: Elfan Fajar Nugroho
TRIBUNWOW.COM - Pada tanggal 8 Oktober 2023, pipa gas dan kabel telekomunikasi di finlandia terputus dan diduga sebagai sabotase.
Dilansir TribunWow.com dari Aljazeera.com, pada 24 Oktober 2023, China telah menyerukan penyelidikan yang objektif,adil dan profesional.
hal itu terjadi ketika pipa gas bawah laut yang menghubungkannya ke Estonia dan Uni Eropa diduga di sabotase.
Baca juga: Saling Tuduh, China Anggap Filipina Sangat Melanggar Peraturan Internasional
China dan Finlandia telah melakukan pembicaraan mengenai kerusakan pipa gas Balticconector yang dilaporkan pada 9 Oktober 2023.
Biro Investigasi Nasional (NBI) negara Eropa tersebut mengatakan pada hari Jumat 20 Oktober 2023 bahwa pihaknya sedang mempelajari bagaimana kapal kontainer NewNew Polar Bear mungkin terlibat dalam insiden tersebut, yang juga mengakibatkan dua kabel telekomunikasi terputus.
kementrian Luar Negeri Estonia mengatakan bahwa mereka sudah menghubungi China untuk mengajak bekerjasama mengenai penyelidikan.
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok Mao Ning mengatakan pada konferensi pers China berharap pihak-pihak terkait dapat menemukan kebenaran sesegera mungkin, dan menolak tuduhan bahwa China bertanggung jawab.
Baca juga: Bertemu dengan Putin, Xi Jinping Ingin Pererat Persahabatan China dengan Rusia
“Dapat dipahami bahwa kapal China berada dalam keadaan normal di perairan terkait pada saat kejadian, dan tidak ditemukan kelainan karena kondisi laut yang buruk pada saat itu,” kata Mao.
Mao menambahkan bahwa China menganjurkan agar komunitas Internasional memperkuat kerjasama dan menjaga keamanan bersama.
Menurut NBI Finlandia, sebuah benda berat ditemukan di dekat kerusakan pipa, dan mereka sedang menyelidiki apakah benda tersebut ada hubungannya dengan insiden tersebut.
“Penyelidikan telah mengkonfirmasi bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh kekuatan mekanis eksternal, dan berdasarkan pengetahuan saat ini tidak ada alasan untuk percaya bahwa kerusakan tersebut disebabkan oleh ledakan,” kata Detektif Inspektur Risto Lohi dalam sebuah pernyataan pekan lalu.
Baca juga: Rusia dan Korea Utara Bertukar Surat, Saling Puji dan Mempererat Hubungan
Melihat hal itu NATO meningkatkan patroli di kawasan laut nordik karena kekhawatiran mengenai keamanan pasokan energi.
Pekan lalu, penyelidik Estonia mengatakan mereka sedang menyelidiki dua kapal terkait insiden tersebut, termasuk kapal China dan Sevmorput Rusia.
Namun Rusia membantah bahwa kapalnya tidak ada sangkut-pautnya dengan kerusakan pipa tersebut.
Tetapi para pejabat di kawasan Baltik tetap curiga terhadap Rusia.
Baca juga: Hacker Rusia Klaim Telah Bantu Hamas untuk Serang Israel, Target Selanjutnya Buat Pemerintah Was-was
Presiden Latvia Edgars Rinkevics mengatakan pekan lalu bahwa NATO harus menutup Laut Baltik bagi kapal-kapal jika Rusia terbukti bertanggung jawab.
Pada hari Senin, juru bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan ancaman yang dilakukan terhadap Rusia tidak dapat diterima.
(TribunWow Magang/Muhammad Al Kautsar)
Berita terkait China lainnya
7 Negara Terindah di Dunia 2025, Termasuk Indonesia dengan Keanekaragaman Hayatinya |
![]() |
---|
10 Negara Terbersih di Dunia 2025, Negara Eropa Mendominasi |
![]() |
---|
5 Negara Terkaya di Dunia Termasuk India yang Memiliki Pertumbuhan Ekonomi Tercepat |
![]() |
---|
Daftar 5 Negara Termiskin di Dunia Tahun 2025, Punya Tanah Subur dan Pemasok Minyak Dunia Termasuk |
![]() |
---|
5 Negara dengan Biaya Hidup Termurah untuk Ditinggali di Dunia, Indonesia Peringkat Pertama |
![]() |
---|