Bentrok Proyek Rempang Eco City: Bayi 8 Bulan Jadi Korban Gas Air Mata, Kapolda Akui Telah Humanis

Setelah mendapat pertongan, AG pun bisa terselamatkan.

Baca juga: BREAKING NEWS Ratusan Pemuda di Sampang Tolak Kedatangan Rocky Gerung, Aksi Diwarnai Bentrok

Sementara viral beredar video yang diunggah akun Instagram @walhiriau.

Terlihat para siswa SD dan beberapa orang tua yang lari panik menggandeng anak mereka untuk keluar dari sekolah.

"Balik kak," kata perekam yang diiringi oleh letusan peluru dari para aparat.

Mereka semua panik sembari berteriak.

Guru mereka pun menangis karena anak didik mereka yang ketakutan akan kericuhan yang terjadi.

"Bawa ke rumah warga dulu kak di bawah," ujar perekam.

Pada video lain memperlihatkan beberapa siswa berseragam sekolah yang sesak nafas.

Diduga mereka terkena gas air mata yang berada di area sekolah.

Baca juga: Buntut Gas Air Mata Expired di Kanjuruhan, Pengamat Sorot Anggaran Rutin dan Indikasi Dugaan Korupsi

Dikutip dari BBC, gas air mata dilaporkan masuk ke kawasan sekolah, yaitu SMP 33 Galang dan SD 24 Galang.

"Ketika di sekolah, warga dan guru meminta tidak ada penembakan gas air mata karena ada anak SD," tutur Yogi Eka Sahputra yang melaporkan untuk BBC News Indonesia.

"Tiba-tiba (asap gas air mata) sudah sampai di atap sekolah," kata Bobi.

Warga lainnya, Rohimah, mengatakan ada 11 siswa yang dilarikan ke rumah sakit.

Menanggapi hal itu, Kapolda Kepri Irjen Pol Tabana mengklaim kegiatan pengamanan berlangsung humanis.

Baca juga: Dukung Jalur Hukum, Persis Solo Buka Suara soal Bentrok Suporter saat Lawan Persib Bandung di Bogor

Meski dirinya sendiri memakai pasta gigi yang dioleskan di bawah mata pertanda untuk mencegah gas air mata yang ditembakkan.