Breaking News:

Pilpres 2024

Jika Prabowo Tak Pilih Muhaimin Jadi Cawapres, PKB Disebut Bakal Evaluasi Kontrak dengan Gerindra

Jika Prabowo Subianto tak memilih Muhaimin Iskandar sebagai cawapresnya di Pilpres 2024, maka PKB akan evaluasi kerja sama politik dengan Gerindra.

TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto (kiri) berjabat tangan dengan Ketua Umum PKB, Muhaimin Iskandar saat tiba di Kantor DPP PKB di Jakarta Selatan, Senin (14/10/2019). Pertemuan tersebut dalam rangka silaturahmi serta membahas isu-isu politik terkini. Tribunnews/Irwan Rismawan 

Bahkan, Erick yang tak berakar dari basis Nahdliyin tulen laiknya Muhaimin diberi posisi Ketua Dewan Pengarah "Satu Abad NU" awal tahun ini.

Sebelumnya, Erick juga didapuk sebagai anggota kehormatan Barisan Ansor Serbaguna (Banser), jaringan Gerakan Pemuda (GP) Ansor yang dipimpin Yaqut Cholil Coumas, Menteri Agama sekaligus adik Yahya.

"Kondisi ini mempengaruhi keyakinan Prabowo untuk bergandengan dengan Cak Imin," ujar Umam.

Prabowo dianggap sudah menyadari betapa krusialnya suara Nahdliyin buat pemenangan pilpres.

Dari sisi pencalonan sendiri, Prabowo sangat butuh PKB karena partai berlambang bumi itu meraup 10,09 kursi di DPR RI yang dapat mempermudahnya lolos ambang batas pencalonan presiden.

Menurut Umam, wajar Prabowo bimbang karena jika ia tak memberi tiket pencalonan untuk Muhaimin, pria 56 tahun itu tak segan angkat kaki.

"Prabowo paham ia sangat membutuhkan tiket politik dan dukungan dari PKB dan Cak Imin," kata Umam.

Apalagi, di sisi lain, PKB sedang didekati secara intensif oleh PDI-P yang bahkan terang-terangan memasukkan nama Muhaimin sebagai kandidat potensial calon wakil presiden yang kelak mereka usung.

Ketua Bidang Politik DPP PDI-P Puan Maharani bahkan mengatakan bahwa Muhaimin Iskandar kini masuk sebagai salah 1 dari 5 sosok yang potensial menjadi bakal calon wakil presiden pendamping Ganjar Pranowo.

Puan bahkan blak-blakan menyindir Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR) yang tak kunjung berbuah hasil setelah 11 bulan lebih.

Waketum PKB Jazilul Fawaid mengaku "tak tahan" dengan godaan yang belakangan diluncurkan PDIP untuk berkoalisi bersama menghadapi Pilpres 2024.

Ia juga mengakui bahwa 11 bulan tanpa kepastian bagi PKB cukup membuat gerah.

"Karena, kalau godaan makin banyak, mana tahan juga lama-lama. Ini juga bukan kaleng-kaleng, partai pemenang pemilu ini (PDI-P)," ujar Jazilul kemarin.

Sebelumnya, Muhaimin tak menampik bahwa arah koalisi mereka mungkin berubah.

"Itu (perubahan arah koalisi) takdir yang akan menentukan," ujar Muhaimin ditemui setelah acara syukuran hari lahir (harlah) ke-25 PKB, Minggu (23/7/2023) sore, di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah. (*)

Baca berita Pilpres 2024 lainnya

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "PKB Dinilai Bakal Evaluasi Kontrak dengan Gerindra jika Prabowo Tak Pilih Muhaimin Cawapres"

Sumber: Kompas.com
Tags:
Pilpres 2024PKBPartai Kebangkitan Bangsa (PKB)Partai GerindraPrabowo SubiantoErick ThohirMuhaimin IskandarCak IminAhmad Khoirul Umam
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA
KOMENTAR

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved