Terkini Daerah
Babak Baru Kasus Inses Ayah dan Anak, Sosok Guru Spiritual Cuma Alibi R? Polisi Bongkar Buktinya
Terungkap babak baru kasus inses ayah dan anak kandung di Banyumas, Jawa Tengah.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Babak baru kasus pembunuhan tujuh bayi hasil inses ayah dan anak di Banyumas, Jawa Tengah, terkuak.
Dilansir TribunWow.com, polisi menduga alasan pelaku R membunuh bayi hasil hubungan inses dengan anaknya karena diperintah guru spiritual hanyalah alibi.
Pasalnya, sosok guru yang disebut-sebut bernama Bambang itu sudah lama meninggal dunia.
Hal itu diungkap Kasat Reskrim Polresta Banyumas, Kompol Agus Supriadi.
Baca juga: Hampir tiap Tahun Lahirkan Bayi, Mengapa Kasus Inses Ayah dan Anak di Banyumas Baru Terungkap?
Baca juga: Polisi Temukan Bungkusan Kain Merah saat Selidiki Kasus Inses dan Pembunuhan 7 Bayi di Banyumas
Ia menyebut guru spiritual R sudah meninggal sejak 12 tahun silam.
"Sosok guru spiritual tersebut menurut polisi sudah meninggal sejak 12 tahun silam atau tahun 2011," ucap Agus, dikutip dari Tribunnews.com, Selasa (4/7/2023).
Karena itu, polisi menduga R hanya beralibi diperintahkan guru spiritual hingga membunuh tujuh bayi tak berdosa tersebut.
Seperti diberitakan sebelumnya, R mengaku melakukan perbuatan keji itu untuk ritual pesugihan.
Di hadapan polisi, R sesumbar memiliki guru spiritual asal Klaten, Jawa Tengah.
R menyebut diminta melakukan hubungan inses dengan anaknya selama bertahun-tahun.
Sebanyak tujuh bayi telah dilahirkan dari hubungan terlarang ayah dan anak tersebut.
Namun nahas, semua bayi itu dibunuh dan dikubur di sebuah kebun milik warga di Kelurahan Tnajung, Kecamatan Purwokerto Selatan, Kabupaten Banyumas.
Meski sudah mengikuti seluruh saran pria yang diakui sebagai guru R, nyatanya pria bejat itu masih tetap miskin.

Baca juga: Pelaku Inses di Banyumas Banyak Habiskan Waktu di Dekat Sungai, Warga Ungkap Keseharian Rudi
Baca juga: Terkuak Detik-detik Ayah di Banyumas Paksa Anak Inses saat Usia 13 Tahun, sampai Acungkan Golok
Di sisi lain, E, wanita yang melahirkan tujuh bayi hasil inses dengan ayah kandungnya, Rudi alias R (57) akhirnya buka suara.
E mengaku dipaksa melayani ayahnya sejak masih berusia 13 tahun.
Ironisnya, E diancam menggunakan golok saat pertama kali dirudapaksa R.
Hal itu diungkap Psikolog UPTD PPA Banyumas, Rahmawati Wulansari.dak
Ia mengatakan apabila melihat kondisi dari E sebagai saksi korban saat ini dalam keadaan stabil dan tidak ada ketegangan dan kecemasan.
"Akan tetapi ketika melakulan dengan ayah kandungnya pada 2013 saat itu tertekan dan mengagetkan karena itu ayahnya sendiri. E tau hubungan seperti itu pertama kali dari satu video yang diperlihatkan temannya," ungkapnya.
"Kemudian ayahnya mengajak melakukan. Dia sangat tertekan pada waktu itu," ungkapnya.
Baca juga: Polisi Ungkap Hasil Pemeriksaan Sementara Pria yang Diduga Terlibat Inses sejak Masih SMA
Kondisi tertekan E waktu itu tertekan karena tersangka yang ayahnya sendiri mengacungkan senjata tajam berupa golok sebagai cara mengancamnya.
Sehingga mau tidak mau E mau melakukan persetubuhan tersebut.
Ketika ditanya apakah ada laki-laki lain yang E kenal, seperti pacar.
Ternyata ia menjawab ada dan sempat dekat.
"Pernah juga melakukan hubungan dengan pacarnya kemudian melahirkan dan tidak dibunuh. E tidak punya pilihan lain selain melayani bapaknya," ujarnya. (TribunWow.com)
Baca artikel lain terkait Kasus Inses
Ajak Masyarakat Desa di Klaten Sadar Lingkungan, Mahasiswa KKN Unisri Buat Plangkat & Pojok Tanam |
![]() |
---|
Tingkatkan Kesadaran Kebangsaan Warga, Mahasiswa KKN 68 UNISRI Gelar HUT ke-80 RI di Desa Manjung |
![]() |
---|
Mahasiswa KKN 68 UNISRI Tata Kelola Perpustakaan SD 2 Manjung demi Tingkatkan Minat Baca Siswa |
![]() |
---|
Tingkatkan Rasa Percaya Diri, Mahasiswa KKN UNISRI Gelar Sosialisasi Public Speaking untuk Siswa SD |
![]() |
---|
Modal HP Pribadi, Mahasiswa KKN Unisri Bantu Promosikan Wisata di Desa Manjung |
![]() |
---|