Breaking News:

Terkini Daerah

29 Santriwati Dicabuli Pimpinan Ponpes, Para Korban Kabur dari Jendela hingga Terisak Cerita Hal Ini

Sebanyak 29 santriwati diduga mendapat perlakuan tak senonoh dari pimpinan pondok pesantresn di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat.

Editor: Via
Tribun Lampung
Ilustrasi korban pelecehan. Sebanyak 29 santriwati di Nusa Tenggara Barat mengaku dilecehkan oleh pemimpin pondok pesantren. 

Sebelumnya semua santriwati pernah mendapatkan kekerasan seksual dari pimpinan ponpes dengan beragam cara.

Ada yang dengan sentuhan fisik maupun dengan ucapan berbau seksual ada juga yang diraba hingga dicium.

Setiap istirahat semua santriwati bercerita akan apa yang mereka alami.

Ternyata semua santriwati yang ada di situ mengalami kekerasan seksual meskipun belum mendapatkan tindak kekerasan berupa pemerkosaan, tetapi mereka mendapatkan semua kekerasan seksual lainnya.

Dari pelecehan yang dilakukan pelaku hingga membuat santriwati ketakutan dan masuk ke dalam asrama dan mengunci pintu.

"Pimpinan ponpes mengejar mereka dan sempat mengancam akan memukul mereka jika tidak membuka pintu kamar asrama," jelas Atul sapaan akrab perempuan aktivis ini.

Pesantren ini baru berdiri tahun 2022 pada bulan Juli ini baru berusia 1 tahun.

Pada angkatan pertama ada 29 santriwati.

Menurut keterangan santriwati, pimpinan ponpes bebas masuk ke dalam asrama santriwati hingga melakukan kekerasan seksual di dalam asrama dalam bentuk ciuman maupun belaian.

Sebab panik, semuanya mencari jalan keluar lewat jendela dan pintu belakang.

Ada juga yang memanjat tembok hingga ada salah satu santriwati ada yang terluka terkena beling.

Mereka melarikan diri ke rumah ustazah yang kebetulan dekat di belakang pondok.

"Anak-anak ini belum ujian kenaikan kelas. Rencananya mereka akan ujian kenaikan kelas pada Senin ini. Tapi tidak mau balik ke sekolah dan pondok itu," pungkas Atul.

Baca juga: 4 Fakta Herry Wirawan Perudapaksa 13 Santriwati Divonis Penjara Seumur Hidup, Ini Nasib Anak Korban

Santriwati Menangis Ungkap Kronologi

FA (13) santriwati pondok pesantren di Kecamatan Labangka, Kabupaten Sumbawa, sambil bergetar menceritakan kejadian dugaan kekerasan seksual yang dialaminya.

Halaman
1234
Tags:
PencabulanSantriwatiPondok PesantrenPelecehan
Rekomendasi untuk Anda
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved