Terkini Nasional
Detik-detik Menegangkan Evakuasi WNI Terjebak di Perang Sudan, Berbagi Makanan demi Bertahan Hidup
Ratusan Warga Negara Indonesia (WNI) terjebak dalam perang saudara yang pecah di Sudan.
Editor: Jayanti Tri Utam
Mencekamnya suasana di Sudan juga diungkapkan Lutfiana, mahasiswi semester tujuh International University of Africa yang juga ikut dievakuasi. Wanita asal Semarang Jawa Tengah ini bahkan masih tidak percaya situasi perang bisa terjadi.
"Kami tinggal di asrama yang di mana di situ dekat dengan pusat militer dan penuh suara tembakan setiap harinya, penjarahan juga mulai terjadi setiap hari," tutur Lutfiana.
Ia bersyukur KBRI Khartoum segera mengevakuasi karena logistik makanan sudah terbatas. Selama bertahan di asrama, ujarnya, mereka hanya mengonsumsi nasi dan mi instan.
"Alhamdulillah kami merasa diistimewakan fasilitas dari Jeddah di pesawat dari yang sebelumnya sulit dapat makanan enak hingga mendapat makanan kami tercukupi," imbuhnya.
Baca juga: Warga Pasang Badan Bela Kapolres Nagekeo yang Viral Tancapkan Sangkur, Ternyata Video Sudah Diedit
Trauma
Ahmad Hidayat (23), mahasiswa IUA juga mengaku masih trauma mendengar suara bising ledakan rudal. Pria asal Makassar itu lima hari bertahan di asrama kampusnya sampai tim KBRI Khartoum datang melakukan evakuasi.
“Sepanjang hari, 1x24 jam suara ledakan rudal itu terdengar. Saya sampai sekarang masih trauma dengar suara kursi jatuh,” ucap Ahmad.
Bersama istrinya, Ahmad mengatakan bertahan hidup dengan makanan secukupnya, dibantu pasokan logistik dari KBRI. Makanan seadanya seperti mi instan dan air bersih sudah cukup untuk mengisi perutnya.
“Listrik padam, air mati, internet tidak ada. Kami hanya bisa menunggu sampai akhirnya dievakuasi menuju Port Sudan,” imbuhnya.
Ahmad juga bertahan hidup di asrama bersama WNI lainnya, mereka saling berbagi makanan.
Perjalanan menuju Port Sudan juga tanpa hambatan. Militer Sudan mengadang bus yang mengangkut para WNI, menanyakan tujuan.
Baca juga: Warga Pasang Badan Bela Kapolres Nagekeo yang Viral Tancapkan Sangkur, Ternyata Video Sudah Diedit
“Kami tidak tahu pasti apa yang dibicarakan tim KBRI dengan militer selama perjalanan kurang lebih 20 jam dari Khartoum,” ungkap pria yang mengambil jurusan Studi Islam (Dirasah Islamiyyah).
Namun, pada akhirnya rombongan WNI tiba juga di Port Sudan di mana banyak warga negara lain yang menunggu diangkut ke negara lain. Menurutnya, hanya Port Sudan wilayah yang betul-betul aman dari gencatan senjata antara pasukan bersenjata Sudan dan milisi RSF (Rapid Support Forces).
Ahmad kemudian berangkat lagi menuju Jeddah menggunakan jalur laut hampir 18 jam. Dari Jeddah dirinya kemudian diterbangkan ke tanah air menggunakan Garuda Indonesia GA 991 bersama 384 WNI lainnya. (*)
Artikel ini telah tayang di TribunJabar.id dengan judul Kisah Pelajar Indonesia Terjebak Perang di Sudan, Evakuasi Lewat Darat Butuh 16 Jam
Sumber: Tribun Jabar
Kabar Duka: Mantan Menko Bidang Ekonomi, Keuangan & Industri Kwik Kian Gie Meninggal Dunia |
![]() |
---|
Kubu Roy Suryo Minta Ijazah Jokowi Disita, Presiden RI ke-7 Kembali Buka Suara: Dalam Proses |
![]() |
---|
Usut Misteri Kematian Diplomat Kemlu, Polisi Libatkan Psikologi Forensik untuk Lakukan Penyelidikan |
![]() |
---|
Respons Dahlan Iskan Jadi Tersangka Kasus Penggelapan dan Pencucian Uang |
![]() |
---|
Ikhtiar Menyambung Kebahagiaan & Menginspirasi Tanpa Batas Melalui Goresan Jari Jemari |
![]() |
---|