Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Diteror saat Tangani Kasus Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir Hampir Ungsikan Keluarga ke Luar Negeri

Pengacara Martin Lukas Simanjuntak membeberkan teror yang dialami saat menangani kasus Brigadir J.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
YouTube Zulfan Lindan Unpacking Indonesia
Martin Lukas Simanjuntak, pengacara keluarga Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J, Selasa (21/2/2023). 

Setelah anaknya dewasa, Martin berpesan agar istrinya membimbing keduanya agar mengikuti jejak sang ayah.

"Saya bilang sama istri saya, kalau gua kenapa-kenapa, langsung pergi ke luar negeri. Kebetulan kakak kandung saya di Prancis," tutur Martin.

"Bawa anak-anak kita ke Perancis, jual yang kita punya semua di Indonesia. Sekolahin sampai tinggi, nanti kasih tahu siapa bapaknya."

"Pulang lagi ke Indonesia, ikuti jejak bapaknya," tandasnya.

Baca juga: Bharada E Ingin Kembali ke Poplri, Pengamat Khawatirkan Dendam Pihak Brigadir J dan Sambo: Bahaya!

Lihat tayangan selengkapnya dari menit ke- 01.10.06:

Ferdy Sambo Mafia Polisi

Ketua IPW Sugeng Teguh Santosa menyatakan komplotan Irjen Ferdy Sambo sebagai mafia di tubuh Polri.

Dilansir TribunWow.com, hal ini dilandasi tindakan kejahatan yang dilakukan terkait upaya penutupan kasus pembunuhan Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Menurut Sugeng, kelompok yang diklaim mayoritas anggota Satuan Tugas Khusus (Satgasus) Merah Putih tersebut sudah memenuhi tiga faktor untuk disebut sebagai mafia.

Baca juga: Teka-teki Pembicaraan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi yang Jadi Pemicu Tewasnya Brigadir J

Hal ini diungkapkannya dalam tayangan wawancara di kanal YouTube Narasi Newsroom, Jumat (12/8/2022).

"Sambo dan 31 orang yang sukarela terjun ke jurang ini adalah mafia. Karena apa? Mafia kan kerjanya adalah bergerak dalam dunia kejahatan ya," kata Sugeng.

Menurutnya, kelompok Ferdy Sambo bekerja sistematis layaknya mafia dengan melakukan upaya penutupan kasus pelanggaran.

"Yang mereka lakukan kan jahat, mafia juga bekerja bagaimana menutupi kasus-kasus pelanggaran hukum dengan cara membunuh saksi, menyuap, mengarang cerita bohong, ini sama dengan mafia. Mafia juga sistematis bekerjanya."

Selain itu, kelompok ini telah diatur dalam struktur tertentu sesuai dengan kepangkatan yang dimiliki.

"Kemudian terstruktur, ada strukturnya ini dari bintang dua, bintang satu, silakan bantah deh yang enggak setuju," lanjutnya.

Kadiv Propam non aktif Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di gedung Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/8/2022). Irjen Pol Ferdy Sambo akan diminta keterangan oleh tim khusus bentukan Kapolri terkait kasus kematian ajudannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang tewas di rumah dinasnya pada 8 Juli 2022 lalu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN
Kadiv Propam non aktif Irjen Pol Ferdy Sambo tiba di gedung Bareskrim Polri untuk menjalani pemeriksaan di Jakarta, Kamis (4/8/2022). Irjen Pol Ferdy Sambo akan diminta keterangan oleh tim khusus bentukan Kapolri terkait kasus kematian ajudannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J yang tewas di rumah dinasnya pada 8 Juli 2022 lalu. TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: Irjen Ferdy Sambo Disebut Janjikan Uang Tutup Mulut Rp 1 M ke Bharada E, Ini Reaksi Ayah Brigadir J

Halaman
123
Tags:
Ferdy SamboBrigadir JNofriansyah Yosua HutabaratMartin Lukas SimanjuntakRosti Simanjuntak
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved