Gempa di Turki
Terjebak di Balik Reruntuhan, Korban Gempa Turki Kirimkan Voice Note Haru ke Jurnalis, Ini Isinya
Seorang jurnalis mengaku mendapat kiriman voice note dari korban gempa Turki yang masih terjebak di reruntuhan bangunan.
Penulis: Jayanti tri utami
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Presiden Turki, Recep Tayyip Erdogan mengumumkan keadaan darurat selama tiga bulan gempa bumi dahsyat yang menewaskan ribuan warganya.
Dilansir TribunWow.com, hingga kini sebanyak lebih dari 4 ribu orang dikabarkan tewas akibat gempa tersebut.
Erdogan mengatakan ada 10 kota yang berada dalam zona bencana gempa.
Menyusul kondisi darurat tersebut, Erdogan memastikan telah menerima tawaran bantuan dari 70 negara di seluruh dunia.
Baca juga: Tinggalkan Siaran Live, News Anchor di Turki Sigap Bantu Gendong Anak Kecil Korban Gempa
Presiden Erdogan juga mengumumkan rencana untuk memanfaatkan hotel sebagai tempat penampungan orang-orang yang kehilangan tempat tinggal akibat gempa.
Di sisi lain, seorang jurnalis Turki mengungkap situasi yang kini terjadi di sekitar lokasi bencana.
"Orang-orang masih berada di bawah reruntuhan bangunan, mereka butuh bantuan," katanya, dikutip dari bbc.
Jurnalis tersebut berasal dari daerah Malatya yang tak jauh dari lokasi gempa.
Ia berencana kembali ke kampung halaman untuk membantu mengevakuasi para korban.
Selain itu, jurnalis tersebut juga mengaku mendapat rekaman suara dan lokasi langsung dari korban yang terjebak di bawah reruntuhan bangunan.
"Mereka memberi tahu kami di mana mereka berada dan kami tidak bisa berbuat apa-apa," ungkapnya sembari menahan tangis.

Baca juga: Lebih dari 4.300 Orang Tewas akibat Gempa Turki, Dokter Suriah sampai Gilir Ventilator untuk Pasien
Viral 13 Ribu Relawan Turki Datangi Pusat Gempa
Viral video di media sosial (medsos) Twitter menampilkan segerombolan personil penyelamat dan tim relawan berbondong-bondong pergi dari Istanbul ke pusat gempa bumi yang terjadi di Turki bagian selatan.
Video ini viral beredar pada Selasa (7/2/2023) dan telah ditonton oleh ratusan ribu warganet.
Dikutip TribunWow dari bbc, informasi ini disebarkan oleh Gubernur Istanbul Ali Yerlikaya.