Viral Medsos
Sampai Gemetar, Apip Ceritakan Momen Dikeroyok 40 Kades Buntut Viral Kritik Masa Jabatan 9 Tahun
Tiktoker Apip Nurahman membeberkan pertemuan dengan 40 Kades dan perangkat desa yang memaksanya meminta maaf.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Viral Video Apip Dibentak-bentak
Pria bernama Apip Nurahman sempat lantang menyuarakan pendapatnya yang tidak setuju terhadap masa jabatan Kepala Desa (kades) selama 9 tahun.
Kritik yang dilontarkan oleh Apip tersebut kini berbuntut panjang, ketika yang bersangkutan dipanggil dipertemukan dengan sejumlah perangkat dan kades di Bengkulu Selatan.
Dikutip TribunWow dari Kompas, pada video yang beredar, Apip dibentak-bentak oleh peserta rapat, diminta untuk meminta maaf.
Baca juga: Nasib Apes Kompol D Diperiksa hingga Kena Mutasi Buntut Viral Kasus Tabrakan Maut Mahasiswi Cianjur
Sebagai informasi, Apip merupakan warga asal Kabupaten Bengkulu Selatan.
Pada saat dipertemukan di dalam forum tersebut, terdengar suara para peserta rapat yang tegas membantah tidak setuju dengan kritik Apip.
"Saya menjadi kades bukan ingin menjadi kaya. Maka dari itu akibat kata-kata kamu di medsos, kamu terkena sanksi adat menyediakan nasi punjung (nasi kuning)," ujar seorang peserta rapat.
Para peserta rapat berbicara menggunakan nada keras kepada Apip.
Apip merasa dirinya dipaksa meminta maaf oleh para peserta rapat.
"Begitulah kondisi rapatnya. Saya dipaksa meminta maaf atas tindakan saya di media sosial," kata Apip.
Ketua Asosiasi Pemerintahan Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Kabupaten Bengkulu Selatan Tatang menilai cara Apip menyampaikan kritik tidak etis.
Tatang menegaskan para kepala desa bukannya tidak mau dikritik soal masa jabatan 9 tahun.
"Secara isu substansi kami tidak marah. Namun, lebih kepada tata cara kritik Apip kurang berkesesuaian dengan budaya Bengkulu Selatan. Ada baiknya kritik disampaikan secara santun, baik-baik dan lembut kami pasti terima," ujar Tatang.
Tatang juga menjelaskan bahwa video yang beredar hanya lah potongan kecil.
"Itu potongan video tidak utuh sebelum ada sepakat damai. Jangan dilihat sepotong," jelas Tatang.
Baca juga: Viral Laka Maut Mahasiswi Cianjur, Terungkap Ada Kompol Izinkan Selingkuhan Ikut Rombongan Polisi
