Breaking News:

Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur

Rugi Rp 288 Juta, TKW yang Ditipu Wowon Cs Mengaku Nyaris Jadi Korban Pembunuhan Berencana

Dua TKW korban Wowon Cs mengaku kehilangan uang hingga ratusan juta rupiah dan hampir jadi korban pembunuhan berantai.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
Tribunnews/ Istimewa
Penampakan tiga tersangka pembunuh berantai atau serial killer bermodus supranatural di Bekasi hingga Cianjur bernama Wowon Erawan alias Aki, Solihin alias Duloh dan M. Dede Solehudin. Terbaru, korban Wowon Cs mengaku kehilangan sampai Rp 288 juta hingga hampir jadi korban pembunuhan. 

TRIBUNWOW.COM - Para korban kejahatan yang dilakukan Wowon Cs pembunuh berantai mulai bermunculan.

Dilansir TribunWow.com, kali ini dua TKW bernama Hana dan Aslem mengaku kehilangan uang hingga ratusan juta lantaran ditipu komplotan tersebut.

Hana bahkan sempat hendak menjadi korban pembunuhan namun berhasil lolos karena hujan deras.

Baca juga: Polisi Akui Alami Fenomena Unik saat Interogasi Pembunuh Berantai Wowon, Suara Pelaku Bisa Berubah

Sebagaimana diketahui, aksi penipuan dan pembunuhan berantai tersebut dilakukan tiga tersangka yakni Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63) dan M Dede Solehuddin.

Mereka mengincar pada TKW dan melakukan penipuan berkedok investasi supranatural.

Kemudian, para korban yang mengetahui maupun menagih uangnya, akan dihabisi oleh para pelaku.

Lubang sedalam dua meter ditemukan di dalam rumah tersangka Wowon di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Polisi masih menyelidiki tujuan tersangka membuat lubang tersebut.
Lubang sedalam dua meter ditemukan di dalam rumah tersangka Wowon di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Polisi masih menyelidiki tujuan tersangka membuat lubang tersebut. (KOMPAS.COM/ FIRMAN TAUFIQURRAHMAN)

Baca juga: Wowon Pembunuh Berantai Diduga Buat Lubang untuk Kubur Istri Keempat, Berikut Tanggapan Calon Korban

Menurut Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Trunoyudo Wisnu Andiko, Kamis (26/1/2023), terdapat 11 TKW yang telah menjadi korban penipuan Wowon Cs.

Mereka termakan tipuan Wowon Cs dan mengirim uang setiap bulannya.

"Jumlah uang yang dimasukkan korban hingga kemudian korban percaya penggandaan uang tersebut dan bekerja menjadi TKW dengan gaji bulanan, sekitar Rp3-5 juta dikirimkan rutin per-bulan ke Wowon cs," terang Trunoyudo dikutip Tribunnews.com.

Dari seluruh korban, TKW bernama Hana dan Aslem disinyalir mengalami kerugian paling besar.

Aslem menyetorkan uang selama 6 tahun sementara Hana telah rutin menyetor selama 2 tahun.

Secara total, Aslem merugi hingga Rp 288 juta sementara Hana mengalami kerugian sampai Rp 75 juta.

"Untuk Aslem diketahui telah mengikuti penggandaan uang ini selama 6 tahun yang bersangkutan bekerja, dengan kerugian sekitar Rp288 juta," kata Trunoyudo.

"Kedua saksi syok karena hilang dana dan mendengar kejadian ini."

Baca juga: Wowon Pakai Sulap hingga Pamer Harta, Berikut Modus Penipuan Wowon Cs untuk Gaet Korban

Bahkan, Hana nyaris menjadi korban pembunuhan Wowon Cs dan rencananya akan dieksekusi oleh Duloh.

Ketika itu, Hana sempat menagih uangnya kepada Wowon Cs kemudian diminta untuk datang ke rumah Duloh di Cianjur, Jawa Barat.

"Keterangan Hana TKW korban penipuan Wowon Cs bahwa sepulangnya yang bersangkutan bekerja dari Saudi Arabia sempat menuntut mengenai hasil dari penggandaan uang ke rumah Dede di Cianjur namun pada saat itu tidak ada kepastian hingga kemudian Hana kembali pulang," ujar Trunoyudo dikutip Tribunnews.com, Kamis (26/1/2023).

"Diketahui dari keterangan Dede bahwa terkait dengan kedatangan Hana tanggal 28-29 tersebut adalah rencananya akan dieksekusi oleh Duloh."

Beruntung, pada tanggal yang disepakati, hujan deras membuat Hana mengurungkan niatnya untuk ke Cianjur.

"Pada pada tanggal tersebut karena hujan deras sehingga Hanna tidak jadi ke Cianjur," ungkap Trunoyudo.

"Hana baru ke Cianjur pada tanggal 8 Januari 2023, sesampainya disana yang bersangkutan tidak bertemu dengan Dede di rumahnya dengan alasan Dede sudah satu minggu tidak pulang ke rumah."

Baca juga: Nikahi Ibu dan Anak, Wowon Pembunuh Berantai Rayu Para Korbannya dengan Modus Berikut Ini

Wowon Cs Raup Rp 1 M

Pelaku pembunuhan berantai Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63) dan M Dede Solehuddin disebut telah menghimpun dana dari korbannya hingga sebanyak Rp 1 miliar.

Dilansir TribunWow.com, Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi mengatakan uang tersebut didapat dari setoran para TKW yang telah ditipu.

Di sisi lain, pihak kepolisian masih meragukan alasan di balik pembunuhan berantai tersebut hanya berkaitan dengan motif ekonomi.

Baca juga: Terungkap Identitas 9 Korban, Berikut Sosok Pelaku Pembunuhan Berantai terkait Keracunan di Bekasi

"Sejauh ini yang kami temukan ada aliran dana Rp 1 miliar," kata Hengki saat ditemui di Cianjur, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).

Dikutip Tribunnews.com, uang tersebut ditransfer secara berkala ke rekening pelaku Dede.

Adapun korban bersedia mentransfer karena tergiur tipuan pelaku yang menawarkan investasi penggandaan uang secara supranatural.

Namun, pihak kepolisian masih berusaha mendalami fakta-fakta yang ada untuk menguak kasus tersebut secara tuntas.

"Ini masih kita dalami, ini kan baru dua hari yang lalu, penyidikan kami ini sifatnya berkesinambungan, dari fakta ini kita dalami, ketemu fakta kita dalami lagi, sehingga apakah ada kemungkinan tersangka dan korban yang lain kita tuntaskan semua. Termasuk dalam motif," lanjutnya.

Pelaku pembunuhan berantai, Wowon, saat ditangkap di rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa (17/1/2023).
Pelaku pembunuhan berantai, Wowon, saat ditangkap di rumahnya di Kampung Babakan Mande, Desa Gunungsari, Kecamatan Ciranjang, Cianjur, Jawa Barat, pada Selasa (17/1/2023). (YouTube Kompastv)

Baca juga: Nikahi Ayah Tiri, Ibu yang Tewas bersama 2 Anak di Bekasi Ternyata Diracun? Keluarga Ungkap Keanehan

Terkait aliran dana ini, Kasubdit Jatanras Ditreskrimum Polda Metro Jaya AKBP Indriwienny Panjiyoga, menjelaskan uang tersebut ditransfer tiap bulan oleh sejumlah TKW.

"Itu akumulasi, bukan sekali transfer, tapi continue per bulan. Kalau dari rekeningnya ini dari April 2019," kata Panji.

"Ini masuk ke rekening Dede Solehudin, tapi fisik ATM dipegang tersangka Wowon."

Sebagaimana diketahui, kasus pembunuhan berantai tersebut terungkap karena tewasnya 3 keluarga di Bantar Gebang, Bekasi, Jawa Barat.

Korban yang tewas adalah keluarga dari Wowon, yakni Ai Maimunah (40) istrinya, serta anak tirinya, Ridwan Abdul Muiz (23) dan Muhammad Riswandi (17).

Setelah penyidikan, pihak kepolisian menemukan 6 korban lainnya, di mana 3 korban dikubur di rumah Wowon di Cianjur, Jawa Barat.

Sementara 2 korban dikubur di kontrakan yang pernah ditempati Wowon di Cianjur, dan 1 korban dibuang ke laut.

Namun, pihak kepolisian masih menyangsikan bahwa pembunuhan ini murni hanya karena motif ekonomi.

Pasalnya, pelaku tega mengorbankan putrinya NR (4) yang selamat, dan anaknya Bayu (2) yang dikubur di Cianjur.

"Kalau motif ekonomi kenapa dua anak dibawah umur seperti balita atas nama Bayu dan Neng Ayu ini yang harus dikorbankan oleh mereka," kata Hengki dikutip Tribunnews.com.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Tags:
Tenaga Kerja Wanita (TKW)WowonPembunuhan BerantaiBekasiCianjur
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved