Pembunuhan Beracun di Bekasi dan Cianjur
Wowon Pembunuh Berantai Diduga Beraksi Sejak Usia 27, Pakar Sebut Ada Korban Lebih dari 10
Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menilai Wowon telah melakukan pembunuhan berantai lebih dari 10 kali.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Pakar psikologi forensik Reza Indragiri Amriel menduga pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Cs sudah lebih dari 10 kali.
Dilansir TribunWow.com, Reza Indragiri mengklaim Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63) dan Dede Solehuddin telah layak disebut residivis.
Melalui analisa, Reza Indragiri juga menduga Wowon telah melakukan kejahatan tersebut sejak berusia 27 tahun.
Baca juga: Diduga Korban Baru Pembunuh Berantai Wowon Cs, Tetangga Ungkap Ada Bekas Lubang di Dekat Rumah
Sebagaimana diketahui, hingga saat ini pihak kepolisian telah menemukan 9 korban pembunuhan berantai tersebut.
Kebanyakan korban justru bertalian keluarga dengan para pelaku, di mana Wowon diketahui telah menikah sebanyak 6 kali.
"Mereka bisa disebut sebagai residivis mengingat mereka sudah berulang kali melakukan aksi kejahatan berupa pembunuhan tersebut," kata Reza dikutip TribunJabar.id.

Baca juga: Pembunuh Berantai Wowon Miliki Rp 1 Miliar seusai Bunuh 9 Orang, Terkuak Sumber Kekayaan
Ia pun menghitung melalui teori yang dapat dipakai untuk memperkirakan awal mula dan berapa banyak Wowon melakukan pembunuhan.
"Hari ini anggaplah umur Wowon 65 tahun, tinggal kita cari tahu kapan gerangan Wowon melakukan pembunuhan pertama kalinya," ungkap Reza.
Ia kemudian mengasumsikan pembunuhan pertama Wowon dilakukan pada usia 27 tahun.
"Kita bisa pakai asumsi misalnya 27 tahun, karena ada riset yang menemukan bahwa pelaku pembunuhan berseri berjenis kelamin laki-laki pertama kali melakukan pembunuhan rata-rata pada umur 27 tahun," tutur Reza.
Ia kemudian menghitung usia Wowon tersebut dengan interval cooling off period, atau jeda antar pembunuhan selama sekitar 35 bulan.
"Atau masa jeda atau interval antara pembunuhan yang satu dengan yang berikutnya berlangsung dalam kurun sekitar 34,5 bulan."
Dari hitungan tersebut, Reza memperoleh asumsi bahwa Wowon paling tidak sudah 10 hingga 11 kali melakukan pembunuhan.
"Kalau kita terjemahkan dalam temuan TKP berarti ada 10 sampai 11 TKP ada 10 sampai 11 lubang tempat korban dibuang oleh Wowon,"tandasnya.
Baca juga: Wowon Pembunuh Berantai Diduga Buat Lubang untuk Kubur Istri Keempat, Berikut Tanggapan Calon Korban
Pembunuh Berantai Wowon Cs Bermotif Pesugihan?
Pihak kepolisian masih menggali motif pembunuhan berantai yang dilakukan Wowon Erawan alias Aki (60), Solihin alias Duloh (63) dan Dede Solehuddin.
Dilansir TribunWow.com, kriminolog Universitas Indonesia (UI) Adrianus Meliala menilai aksi tersangka bukan hanya karena faktor finansial.
Ia menduga ada kaitannya dengan praktik supranatural yang dilakukan pelaku untuk menipu para korban.
Baca juga: Diduga Korban Baru Pembunuh Berantai Wowon Cs, Tetangga Ungkap Ada Bekas Lubang di Dekat Rumah
Sebagaimana diketahui, Wowon mengaku memiliki kekuatan supranatural untuk menggandakan uang.
Ia pun mengincar dan bahkan menikahi para TKW hingga mereka pun percaya kemudian mengirim uang tiap bulan dengan dalih investasi.
Namun, Wowon dibantu Solihin justru melakukan pembunuhan pada para TKW, dan anak istrinya sendiri di Bekasi maupun Cianjur, Jawa Barat.
"Dari segi motif, di Cianjur tutup mulut untuk janji. di Bekasi untuk membungkam yang tahu. Lalu, menurut saya, ada motif pesugihan," kata Adrianus dikutip Tribunnews.com, Sabtu (21/1/2023).

Baca juga: Takut Ketahuan Sudah Bunuh 6 Orang, Pembunuh Berantai di Bekasi Racuni Anak dan Istrinya
Hal ini diperkuat dengan korban tewas bernama Bayu, putra Wowon yang masih berusia dua tahun.
Bayu ditemukan terkubur di rumah pelaku di Cianjur, Jawa Barat.
"Itulah kenapa ada korbannya anak-anak sebagai tumbal bagi meningkatnya daya supranatural mereka."
"Konsepsi tumbal, yang ditumbalkan bukanlah harga tidak berharga, tapi harga paling berharga. Dalam konsepsi kita kan keluarga ini harta berharga, begitu halnya korban yang lain," imbuhnya.
Adrianus pun merasa penasaran dengan hal yang mendesak Wowon sampai harus membunuh keluarganya sendiri.
Apalagi jika hanya dengan alasan bahwa istri dan anaknya sudah mengetahui kejahatannya di masa lalu.
"Saya ingin eksplorasi nanti, kalau fakta terungkap lagi. Sebenarnya, faktor mendesak seperti apa sih, keluarga dekatnya sendiri harus dibunuh dengan cara itu?," kata Adrianus.
"Misalnya, kalau keluarga tahu perbuatan 3 tersangka ini di Cianjur (lakukan rentetan pembunuhan) kan bisa diomongin, diajak konglikong atau ya apa namanya dibanding dibunuh."
"Jangan-jangan faktor kemendesakan itu tidak ada. Lebih ke upaya lebih kuat pesugihan. Sehingga bayangan betapa egosentriknya orang ini. Jika hanya peduli diri sendiri, nyawa orang lain pun dianggap oke untuk dihabisi."
Kecurigaan terhadap motif tumbal pesugihan tersebut juga diperkuat dengan penemuan jimat di rumah Solihin.
"Berdasarkan cerita-cerita (soal pesugihan), harus pergi ke hutan, mengubur diri sampai ke leher, ada yang harus memakan darah apa. Jadi yang ini, harus tumbalkan keluarganya sendiri oleh Wowon cs," jelas Adrianus.
"Seperti ditemukan di rumah Solihin, ditemukan jimat dan benda yang mengarah pada pesugihan. Tiga orang ini percaya pada hal-hal itu."(TribunWow.com/Via)