Polisi Tembak Polisi
Tak Terima, Pengacara Brigadir J Minta Putri Candrawathi Sekalian Saja Dibebaskan: Buat Apa 8 Tahun?
Pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak mengaku kecewa dengan tuntutan 8 tahun penjara untuk Putri Candrawathi.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
TRIBUNWOW.COM - Kubu Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J mengaku kecewa atas tuntutan 8 tahun penjara terhadap Putri Candrawathi.
Dilansir TribunWow.com, pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak justru meminta Putri sekalian saja dibebaskan.
Menurut Martin, hal ini menunjukkan betapa hukum di Indonesia tidak diterapkan dengan adil.
Baca juga: Alasan Bharada E Dituntut 12 Tahun Penjara, Berikut Hal yang Memberatkan dan Meringankan
Ditemui seusai sidang tuntutan Putri di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (18/1/2023), Martin meluapkan kekesalannya.
Ia menuturkan bahwa ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak, sedang menangis di kediamannya, di Jambi.
Pasalnya, Putri yang dianggap telah membeberkan fitnah soal pelecehan dan ikut terlibat dalam perencanaan pembunuhan Brigadir J, tidak mendapat hukuman setimpal.
"Per detik ini, ibunda dari Yosua sedang menangis-nangis di rumahnya, merasakan betapa ketidakadilan hukum di Indonesia ini," ucap Martin dikutip kanal YouTube KOMPASTV.
"Kalau bukan pada Jaksa Penuntut Umum kita memberikan mandat atau wewenang menuntut keadilan pada para terdakwa, kepada siapa lagi kita harus mengandalkan?"

Baca juga: Sebut Brigadir J Mustahil Selingkuh dengan Putri Candrawathi, Samuel Hutabarat: Kan Nenek-nenek
Martin mengaku merasa begitu kecewa lantaran Putri tidak dihukum sesuai pasal 340 KUHP yang menjeratnya.
Menurut Martin, Putri seharusnya mendapat hukuman maksimal hingga 20 tahun penjara, hukuman seumur hidup atau hukuman mati.
"Namun, hari ini kita jujur saja sangat kecewa, karena apa? Mereka mendalilkan bahwa pasl 340 KUHP terbukti secara sah dan meyakinkan, namun tuntutannya tidak sesuai dengan pasal 340, delapan tahun," kata Martin.
"Membunuh atau merampas nyawa orang dengan sengaja hanya dihargai delapan tahun? Lebih baik menurut saya bebaskan saja sudah."
"Buat apa dituntut delapan tahun? Tuntut saja bebas, biar sekalian (tahu-red) bahwa memang ternyata hukum kita itu tebang pilih."
Baca juga: Ibu Brigadir J Melunak Jelang Tuntutan Bharada E, namun Beda Sikap pada Kuat Maruf dan Ricky Rizal
Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:
Ibu Brigadir J Syok dan Menangis Hebat
Ibu mendiang Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J yakni Rosti Simanjuntak hanya mampu meratap mendengar tuntutan hukuman untuk Putri Candrawathi.
Dilansir TribunWow.com, sang ibu, Rosti Simanjuntak menilai tuntutan 8 tahun penjara untuk istri Ferdy Sambo tersebut terlalu ringan dibandingkan perbuatannya.
Ia pun menangis sejadi-jadinya dan menggantungkan harapan pada majelis hakim yang akan memutuskan vonis.
Baca juga: Sebut Brigadir J Mustahil Selingkuh dengan Putri Candrawathi, Samuel Hutabarat: Kan Nenek-nenek
Dengan penuh emosi, Rosti menangis mengutuk kejahatan Putri dan Ferdy Sambo yang dinilai telah memfitnah anaknya secara keji.
Mulai dari skenario tembak-menembak hingga dugaan pelecehan seksual bahkan pemerkosaan yang disebut keduanya dilakukan oleh Brigadir J.

Baca juga: Bantah Perselingkuhan Brigadir J, Ini Sikap sang Ibu terhadap Putri Candrawathi: Tidak Punya Hati
"Sudah dari awal pembunuhan, segala fitnahan ini sangat luar biasa, kejahatan yang luar biasa yang dilakukan Putri dan Ferdy Sambo sangat menyakitkan kami," tangis Rosti.
"Persiapan yang matang yang dilakukan Putri mulai dari Magelang, semua saksi-saksi yang ada tidak mengetahui dan melihat semuanya," lanjutnya.
Rosti menyinggung sidang tuntutan pada Senin (16/1/2023) di mana terdakwa Kuat Maruf dan Ricky Rizal juga mendapat tuntutan yang sama.
"Semua tuntutan dibuat sepaket dengan Kuat Maruf," ujar Rosti.
"Memang betul-betul berjodohlah Putri dengan Kuat Maruf ini, dengan tuntutan yang sama, 8 tahun untuk yang sudah mengetahui matang-matang perencanaan pembunuhan ini."
"Jadi betul-betul tidak adil buat kami, orangtua rakyat yang kecil ini tuntutan ini."
Rosti kembali terisak hebat hingga tersengal-sengal.
Ia memohon pada majelis hakim agar keluarganya mendapatkan keadilan yang layak.
Rosti berharap Putri mendapat hukuman semaksimal mungkin lantaran dinilai terlibat dalam perencanaan pembunuhan anaknya.
"Mohon Bapak Hakim, tolong kami, berikan kami keadilan, berikan keputusan (hukuman-red) semaksimal mungkin buat Putri yang mengetahui semua perencanaan pembunuhan ini," tutur Rosti.
"Harapan kami Pak Hakim yang mulia utusan Tuhan, tolong kami diberi keadilan yang seadil-adilnya, Bapak."(TribunWow.com/Via)