Konflik Rusia Vs Ukraina
Pengakuan Komandan Wagner Rusia yang Kabur dari Perang Ukraina, Ungkap Kekejaman di Medan Perang
Seorang komandan tentara bayaran Wagner berhasil kabur dan memberikan kesaksian mencengangkan.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Seorang mantan komandan kelompok militer swasta Wagner Rusia telah melarikan diri ke Norwegia.
Dilansir TribunWow.com, aktivis Rusia dan media Norwegia mengatakan pria tersebut telah meminta suaka ke pemerintah setempat.
Pasalnya, ia mengaku telah melihat sendiri beberapa pembunuhan di luar hukum yang dilakukan kelompok tentara bayaran Rusia tersebut.
Baca juga: Ukraina Bantah Kalah Lawan Tentara Bayaran Rusia di Soledar, Grup Wagner Pamer Video Kemenangan
Pria yang diidentifikasi sebagai Andrey Medvedev (36) tersebut melintasi perbatasan Rusia-Norwegia akhir pekan lalu.
Ia pun sempat membeberkan kisah tentang perjalanan dramatisnya ke LSM hak asasi manusia Gulagu.net.
"Saya mendengar anjing menggonggong, dua peluru terbang di dekat saya," kata Medvedev dikutip The Moscow Times, Selasa (17/1/2023).

Baca juga: Rekrut Napi di Rusia, Bos Wagner Persilakan Warga yang Protes Kirim Anak Mereka ke Ukraina
Media Norwegia mengatakan Medvedev, yang identitasnya tidak diketahui saat itu, ditahan setelah secara ilegal melintasi perbatasan Rusia-Norwegia Jumat lalu.
Pengacara Jens Bernhard Herstad lantas mengkonfirmasi kepada harian Verdens Gang Norwegia pada hari Minggu bahwa pria yang melintasi perbatasan adalah Medvedev.
Medvedev sebelumnya muncul di depan kamera pada pertengahan Desember mengklaim telah menyaksikan tentara Wagner melakukan beberapa pembunuhan di luar hukum terhadap rekan-rekannya yang menolak berperang di Ukraina.
Menurut Gulagu.net., Medvedev sudah bersaksi melawan pendiri Wagner Yevgeny Prigozhin dan tentang dugaan pembunuhan di luar hukum.
Kata pendiri Gulagu.net Vladimir Osechkin, Medvedev adalah komandan unit Wagner pertama yang melarikan diri ke Eropa dan menyatakan kesiapan untuk memberikan kesaksian atas dugaan kejahatan yang terjadi.
Gulagu.net mengklaim bahwa Medvedev memimpin unit yang juga beranggotakan Yevgeny Nuzhin, yakni seorang terpidana pembunuh yang direkrut oleh Wagner yang ditangkap kembali oleh kelompok tersebut setelah dia menyerah kepada pasukan Ukraina.
Rekaman video mengerikan yang diterbitkan pada bulan November menunjukkan Nuzhin dipukul sampai mati dengan palu godam oleh seorang pejuang Wagner.
Gulagu.net juga mengklaim bahwa Medvedev, yang berasal dari wilayah Siberia di Tomsk, telah meninggalkan Wagner setelah kontrak empat bulan yang ditandatanganinya pada awal Juli 2022 berakhir.
Baca juga: Bos Tentara Bayaran Rusia Grup Wagner Miliki Kuasa Setingkat Menteri hingga Mampu Pengaruhi Putin
Warga Rusia Tewas Disiksa Kelompok Wagner
Sebelumnya, seorang mantan narapidana Rusia yang direkrut tentara bayaran Wagner, dieksekusi secara kejam oleh rekan sekelompoknya sendiri.
Dilansir TribunWow.com, pria bernama Yevgeny Nuzhin (55) tersebut disiksa berulangkali dengan cara dipukul menggunakan palu.
Video penyiksaan tersebut viral hingga keluarga yang menyaksikan mengaku merasa ngeri dan miris.
Baca juga: Ukraina Klaim Ada 400 Kasus Kejahatan Perang di Kherson, Zelensky Sebut Ulah Tentara Rusia
Rekaman pembunuhan Nuzhin telah diposting oleh saluran Telegram Gray Zone yang terkait dengan Wagner.
Dalam video tersebut, Nuzhin terlihat berbaring dengan kepala ditempel ke dinding bata saat seorang pria tak dikenal memukulnya dengan palu godam.
Nuzhin telah menjalani hukuman penjara 24 tahun untuk pembunuhan yang dia lakukan pada tahun 1999 dan dibebaskan pada bulan Juli.
Ia kemudian ditugaskan wajib militer untuk bergabung perang di Ukraina dengan Wagner, kelompok militer terkenal yang dijalankan oleh Yevgeny Prigozhin, pengusaha Rusia yang berkuasa dan sekutu dekat Presiden Rusia Vladimir Putin.
Setelah penangkapannya oleh pasukan Ukraina pada bulan September, Nuzhin memberikan serangkaian wawancara di negara itu, di mana dia mengatakan bahwa dia telah bergabung dengan kelompok Wagner untuk keluar dari penjara dan bahwa dia dengan cepat menyusun rencana untuk menyerah ke Ukraina.
Dalam wawancara, ia juga mengkritik kepemimpinan Rusia dan menyatakan keinginannya untuk bergabung dengan pasukan Ukraina dan berperang melawan Moskow.

Baca juga: Gunakan Narapidana, Rusia Tawarkan Kebebasan dan Uang Rp 1,2 Miliar Jika Mau Perang Lawan Ukraina
Ilya Nuzhin, putra Yevgeny, mengkonfirmasi kepada The Guardian pada hari Senin (14/11/2022), bahwa pria dalam video itu adalah ayahnya.
Namun, ia menolak memberikan komentar lebih lanjut, dengan alasan masalah keamanan.
Dalam sebuah wawancara dengan kelompok hak asasi manusia Rusia, Gulagu.net pada Minggu malam, Ilya Nuzhin sempat mengatakan keluarganya mengetahui kematian ayah mereka melalui Telegram, yang membuat mereka ngeri.
"Seluruh keluarga kami menangis melihat video itu. Dia dibunuh seperti binatang," kata Ilya.
Tidak segera jelas siapa yang berada di balik video itu, atau bagaimana Nuzhin akhirnya kembali ke Rusia.
Laporan yang belum dikonfirmasi mengatakan Nuzhin telah menjadi bagian dari pertukaran tahanan Rusia-Ukraina baru-baru ini.
"Ada banyak pertanyaan dan saya harap kita bisa menyelesaikannya," ucap Vladimir Osechkin, kepala Gulagu.net, sebuah kelompok hak asasi yang berfokus pada dugaan pelanggaran dalam sistem penjara Rusia.
"Ukraina memiliki tanggung jawab terhadap Nuzhin dan dia seharusnya tidak ditukar, mengingat bahaya yang dia hadapi di Rusia."
Osechkin mengatakan semua tanda menunjukkan keterlibatan Wagner dalam pembunuhan itu dan mengatakan dia berencana untuk mengirim permintaan ke pihak berwenang Rusia untuk meluncurkan kasus pidana.
"Wagner tidak akan bisa melakukan eksekusi abad pertengahan ini tanpa persetujuan dari dinas keamanan Rusia," kata Osechkin.
Prigozhin, yang berada di bawah sanksi Barat atas perannya di Wagner, pada hari Minggu menyuarakan persetujuannya atas pembunuhan itu, menyebut Nuzhin sebagai pengkhianat.
"Nuzhin mengkhianati rakyatnya, mengkhianati rekan-rekannya, mengkhianati secara sadar," tegas Prigozhin.(TribunWow.com/Via)