Breaking News:

Konflik Rusia Vs Ukraina

Ajukan Syarat Khusus, Putin Buka Kesempatan untuk Bahas Perdamaian Rusia dengan Ukraina

Presiden Rusia Vladimir Putin mengaku bersedia membuka dialog damai dengan Ukraina dan menetapkan sejumlah syarat.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
YouTube The Sun
Presiden Rusia Vladimir Putin saat berpidato di depan para pejabat militer Rusia, Rabu (21/12/2022). Terbaru, Putin mengaku bersedia menjalin dialog untuk berdamai dengan Ukraina meski menuntut syarat tertentu, Kamis (5/1/2023). 

Karena jika tidak, maka tentara Rusia yang akan memutuskan nasib Ukraina.

Lavrov mengatakan kepada Kyiv bahwa demi kebaikannya sendiri, Ukraina harus mematuhi keinginan Moskow.

"Proposal kami untuk demiliterisasi dan denazifikasi wilayah yang dikendalikan oleh rezim, penghapusan ancaman terhadap keamanan Rusia yang berasal dari sana, termasuk tanah baru kami, sudah diketahui oleh musuh," ujar Lavrov dikutip Al Jazeera, Selasa (27/12/2022).

“Intinya sederhana: Penuhi itu untuk kebaikan Anda sendiri. Jika tidak, masalah ini akan diputuskan oleh tentara Rusia,"

Ditanya berapa lama konflik akan berlangsung, Lavrov mengatakan bahwa hal tersebut tergantung pada Ukraina dan AS yang mendukung di belakangnya.

Warga Ukraina menghadiri ibadat Misa Natal di gereja di tengah perang dengan Rusia, Minggu (25/12/2022).
Warga Ukraina menghadiri ibadat Misa Natal di gereja di tengah perang dengan Rusia, Minggu (25/12/2022). (YouTube CBS Evening News)

Baca juga: Rusia dan Ukraina Kembali Gelar Pertukaran Tahanan, Puluhan Orang Dibebaskan Termasuk Warga AS

Sebelumnya, pada hari Minggu (25/12/2022), Putin kembali mengatakan Moskow terbuka untuk negosiasi.

Ia menyalahkan Kyiv dan pendukung Baratnya kurang berusaha meningkatkan diplomasi.

Namun, komentar ini dianggap tidak tulus oleh AS.

Adapun saat perang kini memasuki bulan ke-11 dan terlepas dari banyak kemunduran di medan perang untuk Moskow, pasukan Rusia terlibat dalam pertempuran sengit di timur dan selatan Ukraina.

Sementara serangan rudal dan pesawat tak berawak Rusia telah menghancurkan infrastruktur sipil Ukraina, meninggalkan jutaan orang tanpa listrik, pemanas, dan air.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan dalam pidato video malamnya pada hari Senin bahwa situasi di garis depan di wilayah Donbas sulit dan menyakitkan serta membutuhkan kekuatan dan konsentrasi semua negara.

Dia mengatakan bahwa sebagai akibat dari penargetan infrastruktur energi Ukraina oleh Rusia, hampir sembilan juta orang sekarang hidup tanpa listrik.

Angka itu berjumlah sekitar seperempat dari populasi Ukraina.

Sejak invasi pada bulan Februari, Ukraina telah mengusir pasukan Rusia dari utara, mengalahkan mereka di pinggiran ibu kota Kyiv dan memaksa mundurnya Rusia di timur dan selatan.

Tetapi Moskow masih menguasai petak-petak tanah timur dan selatan yang diklaim Putin telah dianeksasi.

Baca juga: Bukan Vladimir Putin, Elite di Rusialah yang akan Jadi Penentu Kapan Konflik di Ukraina Berakhir

Halaman
1234
Tags:
Vladimir PutinVolodymyr ZelenskyRusiaUkrainaRecep Tayyip Erdogan
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved