Terkini Daerah
Ditarik Tim Medis, Kak Seto Banyak Dicurhati Bocah 6 Tahun yang Diculik: Cita-citanya Jadi Polwan
Seto Mulyadi alias Kak Seto membeberkan cerita yang diperoleh dari MA (6) dan kondisi gadis asal Jakarta Pusat yang sempat alami penculikan tersebut.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Rekarinta Vintoko
Dilansir TribunWow.com, Kak Seto mengaku mendapat banyak cerita dari gadis cilik yang baru ditemukan setelah 26 hari tersebut.
Aktivis anak itu pun membeberkan kondisi MA yang kini lebih ceria setelah bisa berkumpul kembali dengan keluarganya.
Baca juga: Fakta Penculikan Bocah MA yang Viral: Dianiaya, Dipaksa Jadi Pemulung, hingga Pengakuan Pelaku
Diketahui, MA ditemukan pihak kepolisian di kawasan kawasan Cipadu, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (2/1/2023) malam.
Ia saat itu sedang dibawa dalam gerobak oleh pelaku bernama Yudi alias Iwan Suwarno alias Jacky (42), yang berprofesi sebagai pemulung.
Setelah ditemukan, MA segera dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur sementara pelaku diamankan di Mapolres Metro Jakarta Pusat.

Baca juga: Hampir 1 Bulan Diculik Eks Napi Pencabulan Anak, Gadis 6 Tahun Menangis Peluk Ibu seusai Ditemukan
Ditemui seusai menjenguk MA di RS Polri, Kak Seti mengaku telah diminta menjadi bagian tim psikolog yang menganalisis kesehatan jiwa anak tersebut.
"Saya pribadi, sebagai psikolog, juga diminta menjadi salah satu staf dari psikolog dan psikiater yang sudah ada," kata Kak Seto dikutip Kompas.com, Rabu (4/1/2023).
Menurutnya, MA yang terlihat lemas dan letih saat baru ditemukan, kini sudah bisa kembali ceria seperti sedia kala.
"Ceria dan bernyanyi lagu anak-anak seperti Balonku, Cicak-cicak di Dinding, Satu-satu Aku Sayang Ibu, dan lain sebagainya, dengan lantang," lanjutnya.
Pada Kak Seto, MA juga banyak menceritakan berbagai hal terkait pengalamannya.
Namun, gadis cilik tersebut sama sekali tidak membahas mengenai insiden traumatis yang menimpanya.
"Banyak (cerita). Spontan pengalaman-pengalaman, tapi enggak menjurus ke pengalaman kemarin," ujar Kak Seto dilansir Kompas.com.
Alih-alih, MA mengaku memiliki cita-cita untuk menjadi seorang polisi wanita jika sudah dewasa nanti.
"Dia anak yang cerdas. Cita-cita Malika menjadi Polwan," puji Kak Seto.
"Luar biasa. Langsung tegas (bilang) mau jadi polisi. Langsung saya jawab 'Hormat!' (dan dibalas) hormat," kekehnya.
Baca juga: Hampir 1 Bulan Diculik Eks Napi Pencabulan Anak, Gadis 6 Tahun Menangis Peluk Ibu seusai Ditemukan
Perlakuan yang Diterima MA
Pihak kepolisian mengungkap nasib yang dialami M (6), bocah asal Gunung Sahari, Jakarta Pusat selama diculik oleh Yudi alias Iwan Suwarno alias Jacky (42).
Dilansir TribunWow.com, pelaku yang berprofesi sebagai pemulung ternyata adalah eks napi pencabulan anak yang baru bebas setelah 7 tahun dipenjara.
Namun beruntung, dari hasil visum yang diterima, polisi memastikan tidak ditemukan indikasi kekerasan seksual yang dialami oleh MA.
Baca juga: 1 Bulan Diculik Residivis Pencabulan Anak, Bocah di Gunung Sahari Jalani Visum, Berikut Kondisinya
Sebagaimana diketahui, MA langsung dilarikan ke RS Polri Kramat Jati, Jakarta Timur, setelah ditemukan di kawasan Cipadu, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, Banten, Senin (2/1/2023) malam.
MA menjalani pemeriksaan fisik, psikologis, dan visum untuk membuktikan tidak ada tindakan tertentu yang dilakukan pelaku selama penculikan berlangsung.
Ditemui di RS Polri Kramat Jati, Selasa (3/1/2023), Kabid Humas Polda Metro Jaya Endra Zulpan mengungkap hasil visum korban.
"Bisa saya sampaikan bahwa hasil visum yang telah kami dapatkan hari ini, di sini memang tidak ditemukan, tidak terjadi kekerasan seksual terhadap ananda MA," ujar Zulpan dikutip Kompas.com.

Baca juga: Rekaman CCTV Detik-detik Penangkapan Penculik Bocah 6 Tahun Asal Jakpus, Dibekuk saat Tarik Gerobak
Namun, di beberapa bagian tubuh MA terdapat bekas-bekas kekerasan fisik seperti sentilan jari bahkan tendangan.
"Berupa sentilan terhadap bibir ananda Malika dan kekerasan diperkirakan tendangan di pinggang. Ini diperkirakan, masih kami gali," ucap Zulpan.
Seperti dilaporkan Kompas.com, Zulpan menyatakan bocah perempuan tersebut kerap dipaksa pelaku untuk membantunya mencari uang.
Berdasarkan pemeriksaan sementara, MA diduga diminta untuk mengemis atau membantu memulung.
"Justru itu dia dipekerjakan selama 26 hari oleh pelaku ini," ucap Zulpan.
"Dia ikut didalam gerobak untuk mencari mata pencaharian."
Indikasi kekerasan fisik yang dialami MA selama penculikan juga dibenarkan oleh Kapusdokkes Polri Irjen Pol Asep Hendradiana.
Saat diperiksa di Instalasi Gawat Darurat (IGD), MA mengaku pernah dipukul oleh penculiknya.
"Pas masuk IGD, ananda M ini tampak lemah. Namun, kalau ditanya kooperatif, dan saat pemeriksaan IGD, pasien memang sempat sampaikan ada sempat dipukul," tutur Asep dikutip Kompas.com.
"Saat ini masih kami terus dalami terkait hal apa saja yang dirasakan oleh M."
Seperti yang disampaikan sebelumnya, Asep mengonfirmasi bahwa MA juga mendapat sentilan jika tak menuruti perintah pelaku.
"Secara umum, bilamana dilakukan sesuatu hal yang tidak sesuai (keinginan pelaku), dia (MA) akan disentil, seperti itu," ujar Asep.
Meski begitu, MA saat ini berada dalam kondisi relatif sehat dan masih dapat berkomunikasi dengan baik.
"Secara umum Ananda M dalam kondisi sehat. Secara umum kooperatif dan bisa berinteraksi baik," tandasnya.(TribunWow.com/Via)