Konflik Rusia Vs Ukraina
Korea Utara Bantah Kirim Senjata ke Rusia, Sebut Klaim AS soal Perang Ukraina Hanya Pengalihan Isu
Korea Utara membantah tudingan AS yang menyebut pihaknya mengirim senjata ke Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Duta Besar Inggris untuk PBB, Barbara Woodward, mengatakan dalam sebuah tweet pada hari Jumat bahwa London setuju dengan penilaian Washington bahwa Rusia telah menerima senjata dari Korea Utara, yang melanggar berbagai Resolusi Dewan Keamanan PBB.
"Fakta bahwa Presiden Putin meminta bantuan Korea Utara adalah tanda keputusasaan dan isolasi Rusia," kata Menteri Luar Negeri Inggris, James Cleverly, dalam sebuah pernyataan.
"Kami akan bekerja dengan mitra kami untuk memastikan bahwa Korea Utara membayar mahal untuk mendukung perang ilegal Rusia di Ukraina."
Baca juga: Putin Bersumpah Hancurkan Rudal Patriot, Sebut Senjata Bantuan AS untuk Ukraina Ketinggalan Jaman
Drone Iran Kembali Berulah
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky mengatakan pada hari Sabtu (10/12/2022), bahwa Odesa dan wilayah sekitarnya tidak bisa mendapatkan listrik.
Dilansir TribunWow.com, dia menggambarkan situasinya sangat sulit bagi lebih dari 1,5 juta orang di kota pelabuhan Ukraina selatan tersebut.
Pihak berwenang Ukraina mengatakan Rusia menggunakan pesawat tak berawak buatan Iran untuk menyerang dua fasilitas energi.
Baca juga: Zelensky Maju ke Garis Depan Perang Ukraina Vs Rusia, Motivasi Para Tentara di Tengah Udara Beku
Dilaporkan Al Jazeera, Sabtu (10/12/2022), SKyrylo Tymoshenko, wakil kepala administrasi kepresidenan mengklaim perlu waktu berbulan-bulan untuk memperbaiki kerusakan tersebut.
"Sampai sekarang, kota ini tanpa listrik," ujar Tymoshenko, melalui aplikasi perpesanan Telegram.
Hanya infrastruktur penting, termasuk rumah sakit dan bangsal bersalin, yang memiliki akses listrik.
Sebagaimana diketahui, Rusia mulai menargetkan infrastruktur Ukraina saat mereka mundur setelah mengalami kekalahan militer beberapa waktu lalu.
Pada hari Kamis, Presiden Rusia Vladimir Putin berjanji untuk terus menggempur jaringan energi Ukraina meskipun ada protes terhadap serangan yang telah membuat jutaan orang berada dalam kegelapan dan kedinginan tanpa pemanas saat suhu turun.
Pemerintah daerah mengatakan orang-orang yang hanya mengandalkan listrik untuk menyalakan rumah mereka harus mempertimbangkan untuk mengungsi.

Baca juga: Ukraina Berencana Lawan Balik, Rusia Kini Gencarkan Serangan di Kharkiv hingga Odesa
Para pejabat mengatakan serangan Rusia yang mengenai jalur transmisi dan peralatan utama di Odesa terjadi pada dini hari Sabtu.
"Menurut perkiraan awal, pemulihan fasilitas energi di wilayah Odesa akan memakan waktu lebih lama daripada setelah serangan sebelumnya," kata pihak pemerintah.