Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Bongkar Sosok Kontak Bernama Tuhan, Bripka RR Sebut Putri Candrawathi hingga Anak Buah Ferdy Sambo

Pihak Ricky Rizal alias Bripka RR membeberkan nama kontak Tuhan Yesus yang menjadi anggota grup Duren Tiga.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Tiffany Marantika Dewi
WARTA KOTA/YULIANTO
Bripka RR memberikan pengakuan terbaru soal peristiwa di Magelang yang diduga ada kaitan dengan pembunuhan Brigadir J dua bulan lalu, Jumat (9/9/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Terdakwa Ricky Rizal alias Bripka RR membeberkan dugaan pemilik nama kontak Tuhan Yesus di grup Whatsapp 'Duren Tiga'.

Dilansir TribunWow.com, grup berisi karyawan dan ajudan Ferdy Sambo tersebut dibuat oleh Bripka RR tiga hari setelah kematian rekannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di TKP rumah jalan Duren Tiga.

Terkait nama kontak Tuhan Yesus tersebut, Bripka RR mencurigai satu orang, namun sempat juga menyebut nama istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.

Baca juga: Brigadir J Berubah Sikap Jelang Akhir Hayatnya, Disebut Merasa Diistimewakan Putri Candrawathi

Sebagaimana diketahui, sebuah grup WA dibuat oleh Bripka RR tiga hari setelah pembunuhan rekannya, Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Grup tersebut beranggotakan lebih dari 7 orang, di antaranya adalah Bripka RR sendiri, Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Richard Eliezer alias Bharada E, dan kontak berjuluk Tuhan Yesus.

"Terkait nama-nama yang di dalam, itu kan semuanya ajudan, ART ada juga Bapak Ferdy Sambo ada juga Ibu Putri Candrawathi," terang kuasa hukum Bripka RR, Belan Dewangga Pribadi, dikutip kanal YouTube KOMPASTV, Rabu (21/12/2022).

"Terkait nama-nama yang tidak disave hanya nomornya saja, itu saudara Ricky Rizal tidak ingat."

Baca juga: Cibir Bripka RR Mendadak Amnesia, Pengacara Brigadir J: Sudahlah, Minta Maaf dan Akui dengan Gentle

Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022).
Terdakwa kasus pembunuhan berencana terhadap Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir J, Putri Candrawathi menjalani sidang di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (6/12/2022). (KOMPAS.com/KRISTIANTO PURNOMO)

Menurut Bripka RR, nama dengan menggunakan istilah religius biasanya dipakai Putri, dan sekuriti rumahnya, Damianus Labakobam (Damson), maupun Alfonsius.

Tiga orang tersebut diduga memakai nama kontak Tuhan Yesus, namun kecurigaan Bripka RR cenderung mengarah ke Alfonsius.

"Hanya yang namanya 'Tuhan Yesus Maha Baik' itu dugaan Mas Ricky adalah biasanya yang menggunakan nama-nama religius itu adalah Ibu Putri Candrawathi, Damson, atau Alfonsius," terang Belan.

"Cuma kalau Ibu Putri Candrawathi kan disave nama kontaknya Ibu Putri Candrawathi, kalau Damson disave kontaknya namanya Damson."

"Nah kemungkinan yang namanya 'Tuhan Yesus Maha Baik' itu adalah Alfonsius," tandasnya.

Pernyataan serupa disampaikan anggota tim kuasa hukum Bripka RR lainnya, Zena Dinda Defega.

"Kemarin kan pas disebutkan semua nama-nama yang ada di kontak banyak kan, ada salah satu namanya Tuhan Yesus, cuma pas saya tanyakan sama Mas Ricky katanya dia lupa, cuma kalau tidak salah Alfonsius," beber Dinda  dikutip Tribunnews.com.

"Tapi mas Ricky gak yakin (itu Alfonsius)," lanjutnya.

Dinda kemudian menjelaskan, menurut keterangan Bripka RR grup Whatsapp Duren Tiga tersebut sudah ada sejak Brigadir J masih hidup.

Namun, seluruh anggotanya keluar setelah Brigadir J meninggal dunia.

Bripka RR sebagai ajudan dengan pangkat tertinggi, kemudian berinisiatif kembali membuat grup baru dan memasukkan anggota-anggota lawas.

"Jadi grup awal itu nama tetep Duren Tiga, tapi karena pasca Yosua sudah meninggal, semua orang di grup itu pada left grup, makanya Ricky bingung gimana mau laporan-laporan," terang Dinda.

"Jadi dibuatkan Ricky lagi, Disitu ada Richard juga, tapi Richard left karena Richard ganti nomor. Makanya kemarin saat kami perjelas berapa orang yang ada di grup, lebih dari 7. Kalo disebutkan banyak."

"Grup itu grup yang ada semua isi rumah FS PC, karena kalau grup ABS (anak buah sambo) itu yang cuma ajudan aja. Tapi kalo duren tiga itu ada FS dan PC nya. Ada semua ART, ajudan, driver, FS dan PC," tandasnya.

Baca juga: Cibir Bripka RR Mendadak Amnesia, Pengacara Brigadir J: Sudahlah, Minta Maaf dan Akui dengan Gentle

Lihat tayangan selengkapnya dari meniy ke- 01.42:

Pengacara Brigadir J Tersinggung

Fakta menarik terungkap dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan berencana Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Senin (19/12/2022).

Dilansir TribunWow.com, terungkap adanya grup Whatsapp berisi pada terdakwa yang dibuat tiga hari setelah kematian Brigadir J.

Anehnya, ada kontak bernama 'Tuhan Yesus' yang juga tercantum menjadi anggota dalam grup tersebut.

Baca juga: Ferdy Sambo Keceplosan? Sebut Tembak Brigadir J di Bagian Punggung saat Dicecar Jaksa dalam Sidang

Pengacara keluarga Brigadir J, Martin Lukas Simanjuntak, mengomentari adanya grup WA berjuluk 'Duren Tiga' tersebut.

Sebelumnya, ahli digital puslabfor Adi Setya mengatakan grup perpesanan tersebut dibuat terdakwa Ricky Rizal (Bripka RR) dan beranggotakan Ferdy Sambo hingga Richard Eliezer (Bharada E).

Terkait hal ini, Martin pun menduga grup tersebut dibuat untuk membahas mengenai rekayasa kasus yang menjadi perintang penyelidikan (Obstruction of Justice).

"Ini menurut saya ada hubungannya dengan hal Obstruction of Justice, karena diduga keras ada suatu bangunan komunikasi yang diinisiasi oleh Ricky, karena kan yang membuat grup Ricky," tutur Martin dikutip kanal YouTube tvOneNews, Senin (19/12/2022).

"Berarti di sini Jaksa dengan menghadirkan ahli ini ingin menjelaskan bahwa Ricky ada perannya, aktif, bukan hanya pasif doang. Bahkan sampai membuat grup."

Foto bersama Irjen Ferdy Sambo saat masih menjabat Kadiv Propam Polri, bersama para ajudannya, tampak Brigadir J dan Bharada E dalam foto tersebut.
Foto bersama Irjen Ferdy Sambo saat masih menjabat Kadiv Propam Polri, bersama para ajudannya, tampak Brigadir J dan Bharada E dalam foto tersebut. (Istimewa/Facebook/Roslin Emika)

Baca juga: Ungkap 2 Kelemahan Skenario Ferdy Sambo, Pengacara Brigadir J: Omong Kosong Kalau Putri Tidak Tahu

Sayangnya, isi percakapan dalam grup tersebut tak bisa dilacak lantaran telah dihapus seluruhnya.

Sementara, Bharada E yang kini bersedia memberi kesaksian hanya dimasukkan grup sebelum kemudian dikeluarkan tak sampai sehari.

Meski begitu, Martin yakin chat tersebut bisa dikembalikan jika melibatkan perusahaan Meta yang menaungi aplikasi tersebut.

Ia kemudian menyinggung mengenai kontak bernama 'Tuhan Yesus' yang membuatnya tersinggung.

Pasalnya, sebagai umat Kristiani, nama sang mesias tak boleh disebut secara sembarangan.

"Ada hal yang menarik tadi, saya terus terang tersinggung juga melihat apa yang di depan persidangan ini," ujar Martin.

"Saya tidak tahu Hp itu tampilan dari siapa, dari anggota yang mana. Karena di dalam Hp tersebut, di dalam grup Whatsapp, ada kontak yang bernama Tuhan Yesus."

"Ini di dalam ajaran kami, di dalam 10 perintah Tuhan, itu tidak boleh menyebutkan nama Tuhan dengan sembarangan."

Ditanya mengenai perkiraan sosok di balik kontak tersebut, Martin mengatakan bahwa fakta terkait hanya bisa diungkap ahli digital forensik.

"Yang bisa menjawab itu ahli digital forensik, karena kan dia bisa membuka, kontak itu nomor teleponnya berapa sehingga bisa dicek," tandasnya.(TribunWow.com/Via)

Berita lain terkait

Sumber: TribunWow.com
Tags:
Ferdy SamboPutri CandrawathiBrigadir JWhatsAppBripka RR
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved