Breaking News:

Polisi Tembak Polisi

Pastikan Pembunuhan Brigadir J Sudah Direncanakan, Ahli Yakin karena Sikap Ferdy Sambo Berikut Ini

Ahli meyakini adanya perencanaan dalam penembakan Brigadir J setelah menganalisa sikap Ferdy Sambo.

Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
Tangkapan Layar YouTube KOMPASTV
Saksi Ahli Kriminologi Universitas Indonesia Muhammad Mustofa memberikan keterangan dalam sidang kasus pembunuhan berencana Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat atau Brigadir, Senin (19/12/2022). 

TRIBUNWOW.COM - Saksi Ahli Kriminologi Universitas Indonesia Muhammad Mustofa menyakini adanya perencanaan dalam pembunuhan Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.

Dilansir TribunWow.com, Mustofa mengungkapkan analisa ini setelah membaca berita acara pemeriksaan (BAP) dari seluruh saksi yang diberikan oleh penyidik.

Ia pun menyimpulkan adanya perencanaan penembakan tersebut setelah melihat kronologi cerita, terutama sikap Ferdy Sambo sebelum pembunuhan terjadi.

Baca juga: Ferdy Sambo Keceplosan? Sebut Tembak Brigadir J di Bagian Punggung saat Dicecar Jaksa dalam Sidang

Kesimpulan ini dibeberkan Mustofa dalam sidang lanjutan kasus pembunuhan Brigadir J pada Senin (19/12/2022).

"Berdasarkan ilustrasi tadi dan berdasarkan kronologi yang diberikan penyelidik kepada saya, saya melihat memang di sana terjadi perencanaan," ungkap Mustofa dikutip kanal YouTube KOMPASTV.

Ia kemudian menerangkan kuatnya relasi kuasa yang membuat terdakwa Richard Eliezer alias Bharada E bersedia diperintah Ferdy Sambo untuk melakukan penembakan.

Selain karena pangkatnya paling rendah di kepolisian, Bharada E juga baru 3 bulan bekerja pada Ferdy Sambo sehingga berstatus junior bahkan jika dibandingkan ART atau karyawan lain.

Kolase lima tersangka pembunuhan Brigadir J: (dari kiri ke kanan) Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf
Kolase lima tersangka pembunuhan Brigadir J: (dari kiri ke kanan) Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Bharada Richard Eliezer atau Bharada E, Bripka Ricky Rizal alias Bripka RR, dan Kuat Maruf (Tribunnews.com/ Irwan Rismawan/ Tribunjambi/ Aryo Tondang/ wartakota/ Yulianto/ istimewa)

Baca juga: Isi Chat Ferdy Sambo dan Bharada E seusai Kematian Brigadir J, atas Namakan Kapolri Bahas Ini

Dikutip Kompas.com, Mustofa kembali diminta untuk menerangkan tindakan Ferdy Sambo sebelum pembunuhan Brigadir J pada Jumat (8/7/2022).

Dalam pengakuan sebelumnya, Ferdy Sambo mengatakan mendengar aduan sang istri Putri Candrawathi yang menyebut dirudapaksa Brigadir J.

Namun setelah merasa marah hingga ingin menangis, Ferdy Sambo justru berangkat ke rumah di Jalan Bangka lantaran hendak bermain badminton.

Dalam perjalanan, ia lantas melihat Brigadir J dan berniat mengonfrontasi kemudian terjadi pembunuhan.

Menurut Mustofa, Ferdy Sambo telah melakukan perencanaan lantaran masih berpikir hendak melakukan kegiatan lain.

"Dalam pembunuhan tidak berencana, biasanya pembunuhan merupakan reaksi seketika, jadi tidak ada jeda waktu lagi. Menyaksikan istrinya diperkosa dia lakukan tindakan misalnya penembakan terhadap pelaku," terang Mustofa.

"Jadi tidak ada jeda waktu untuk berpikir untuk melakukan tindakan lain," lanjutnya.

Baca juga: Pasal 340 KUHP Terpenuhi, Pakar Ungkap 2 Bukti Ferdy Sambo Rencanakan Pembunuhan Brigadir J

Lihat tayangan selengkapnya dari menit pertama:

Halaman
123
Tags:
Polisi Tembak PolisiBrigadir JFerdy SamboPutri CandrawathiBharada E
Berita Terkait
ANDA MUNGKIN MENYUKAI
AA

BERITA TERKINI

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved