Konflik Rusia Vs Ukraina
Serang Pembangkit Listrik, Rusia Disebut NATO Pakai Musim Dingin untuk Buat Warga Ukraina Menderita
NATO menuding Rusia sengaja menyerang infrastruktur kelistrikan di Ukraina untuk membuat rakyat menderita.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Rusia telah melakukan pengeboman rudal besar-besaran terhadap infrastruktur energi Ukraina hampir setiap minggu sejak awal Oktober.
Dilansir TribunWow.com, setiap rentetan serangan memiliki efek yang lebih besar daripada yang terakhir karena kerusakan terakumulasi dan musim salju yang sangat dingin.
Kyiv mengatakan serangan tersebut dimaksudkan untuk mempersulit warga sipil, yang menjadikan aksi tersebut sebagai kejahatan perang.
Baca juga: Sebut Rusia Pakai Rudal Daur Ulang untuk Serang Ukraina, Inggris Menduga Putin Kehabisan Senjata
Moskow menyangkal niatnya untuk merugikan warga sipil meski pekan lalu mengatakan penderitaan Ukraina tidak akan berakhir kecuali mereka menyerah pada tuntutan Rusia.
Terkait hal ini, Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg bersikeras bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin berniat menggunakan musim dingin tidak hanya di medan pertempuran tetapi juga melawan warga sipil Ukraina.
Dilansir Al Jazeera, Senin (28/11/2022), hal ini mendorong NATO untuk memberikan lebih banyak bantuan agar rakyat Ukraina bisa bertahan.
"Presiden Putin sekarang mencoba menggunakan musim dingin sebagai senjata perang melawan Ukraina, dan ini mengerikan, sehingga kita perlu bersiap untuk lebih banyak serangan," kata Stoltenberg menjelang pertemuan menteri luar negeri NATO di Bucharest, Rumania.
"Itulah alasan mengapa sekutu NATO meningkatkan dukungan mereka ke Ukraina."

Baca juga: Rusia Bantah Serang Kyiv, Sebut Kerusakan Akibat Ulah Ukraina Sendiri dan Antek Baratnya
Selama berminggu-minggu, Rusia telah menggempur fasilitas energi di sekitar Kyiv dan kota-kota Ukraina lainnya dengan serangan rudal.
Walikota Kyiv Vitali Klitschko mengatakan beberapa dari 3 juta orang di kota itu mungkin harus dievakuasi ke lokasi yang lebih aman.
Biasanya, serangan dilakukan pada hari Senin di awal minggu, yang mengakibatkan pemadaman listrik dan pasokan air.
Dengan suhu yang berada di sekitar titik beku, dan diperkirakan akan turun hingga -11 derajat Celcius, bantuan internasional semakin difokuskan pada barang-barang seperti generator dan trafo.
Hal ini untuk memastikan pemadaman listrik yang memengaruhi hajat hidup orang banyak bisa dibatasi sesedikit mungkin.
Situasi listrik sangat buruk sehingga pemasok energi Ukraina mencoba mengimpor listrik dari negara tetangga Rumania.
Baca juga: Rusia Diduga Bakar Mayat Tentaranya di Tempat Sampah, Warga Ukraina: Baunya seperti Rambut Terbakar
Zelensky Peringatkan akan Adanya Serangan Baru
Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky memperingatkan akan adanya serangan baru dari pasukan Rusia.
Dilansir TribunWow.com, Zelensky mendesak pasukan pertahanan dan warga negara untuk bersiap menghadapi pemadaman listrik.
Dikawatirkan situasi akan makin memburuk bagi warga Ukraina yang terpaksa hidup tanpa pemanas di tengah dinginnya musim salju.
Baca juga: Sebut Rusia Pakai Rudal Daur Ulang untuk Serang Ukraina, Inggris Menduga Putin Kehabisan Senjata
Peringatan tersebut disampaikan pada Minggu (27/11/2022), ketika salju turun di Kyiv dan suhu berada di sekitar titik beku dengan perkiraan cuaca menyebutkan akan terjadi kabut semalaman.
Jutaan orang di dalam dan sekitar Kyiv menghadapi gangguan yang disebabkan oleh gelombang serangan udara Rusia.
Sementara itu, otoritas kota mengatakan para pekerja hampir menyelesaikan pemulihan listrik, air dan pemanas meski belum bisa memenuhi besarnya kebutuhan penduduk.
"Kami memahami bahwa teroris merencanakan serangan baru. Kami tahu ini pasti,” kata Zelensky dikutip Al Jazeera, Senin (28/11/2022).
"Dan selama mereka memiliki rudal, sayangnya, mereka tidak akan berdiam diri."

Baca juga: Grup Wagner Kirim Palu Berbercak Darah ke Parlemen Uni Eropa Buntut Pernyataan Rusia Negara Teroris
Zelensky mengatakan minggu yang akan datang bisa saja sesulit minggu sebelumnya, ketika serangan terhadap infrastruktur listrik membuat Ukraina mengalami pemadaman listrik terparah sejak pasukan Rusia menyerbu pada Februari.
"Pasukan pertahanan kami sedang bersiap-siap. Seluruh negara sedang bersiap-siap," ungkap Zelensky.
"Kami telah mengerjakan semua skenario, termasuk dengan mitra kami."
Sejak Rusia menginvasi Ukraina pada 24 Februari, Moskow mengatakan pihaknya tidak menargetkan penduduk sipil.
Kremlin mengatakan pada hari Kamis (24/11/2022), bahwa Kyiv dapat saja mengakhiri penderitaan penduduknya dengan memenuhi tuntutan Rusia.
Sebagaimana diketahui, Moskow mencaplok sebagian besar wilayah timur dan selatan Ukraina pada bulan September, dan Presiden Rusia Vladimir Putin mengatakan tuntutan teritorial tersebut tidak dapat dinegosiasikan.
Tak kalah keras, Zelensky mengatakan dia tidak akan bernegosiasi dengan Rusia dan menekankan bahwa integritas teritorial Ukraina tidak dapat dinegosiasikan.
Zelensky juga mengabarkan situasi tetap berlangsung tegang di sepanjang garis depan konflik.
"Yang paling sulit adalah di wilayah Donetsk seperti yang terjadi pada minggu-minggu sebelumnya," ungkap Zelensky.
Staf Umum Angkatan Bersenjata Ukraina mengatakan pasukan Rusia telah menembaki selusin desa di Donetsk, termasuk target utama Bakhmut dan Avdiivka.(TribunWow.com/Via)