Konflik Rusia Vs Ukraina
Ternyata Rudal Ukraina Nyasar, Polandia Sebut NATO saat Ini Belum Perlu Terlibat Perang dengan Rusia
Pihak Polandia membeberkan dugaan sementara bahwa rudal yang jatuh di wilayahnya merupakan senjata milik Ukraina yang ditembak untuk menghalau Rusia.
Penulis: Noviana Primaresti
Editor: Lailatun Niqmah
TRIBUNWOW.COM - Serangan rudal yang jatuh di Polandia dan menewaskan dua orang, Selasa (15/11/2022) malam, menggegerkan dunia internasional.
Dilansir TribunWow.com, rudal yang ternyata buatan Rusia tersebut dikhawatirkan akan meningkatkan ekskalasi perang Ukraina jika benar dilontarkan oleh Moskow.
Pasalnya, Polandia merupakan anggota NATO yang akan langsung dibela oleh negara-negara Eropa serta Barat jika benar-benar diserang.
Baca juga: Saat KTT G20 Upayakan Perdamaian di Ukraina, Kini Rusia Dituduh Serang Polandia Pakai Misil
Namun kabar terbaru menyatakan bahwa rudal tersebut diduga diluncurkan dari Ukraina dan bukannya Rusia.
Pada hasil penyelidikan awal, rudal tersebut ditembakkan Ukraina karena serangan Rusia yang semakin masif setelah Kherson berhasil direbut kembali.
Seperti dilaporkan The Guardian, Rabu (16/11/2022), Presiden Polandia, Andrzej Duda, mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan bahwa rudal yang mendarat di negaranya adalah serangan yang disengaja atau telah diluncurkan oleh Rusia.
"Kemungkinan besar, itu adalah roket S-300 buatan Rusia," kata Duda.
Namun dia mengatakan ada banyak indikasi mengklaim bahwa rudal itu ditembakkan sebagai bagian dari pertahanan udara Ukraina dan sayangnya jatuh di wilayah Polandia.
Sekretaris Jenderal NATO mengkonfirmasi bahwa sementara penyelidikan sedang berlangsung, analisis awal menunjukkan bahwa insiden itu kemungkinan disebabkan oleh rudal pertahanan udara Ukraina yang ditembakkan untuk mempertahankan wilayah terhadap serangan rudal jelajah Rusia.
"Biar saya perjelas, ini bukan kesalahan Ukraina," kata Jens Stoltenberg setelah pertemuan darurat duta besar aliansi di Brussels.
"Rusia memikul tanggung jawab utama karena melanjutkan perang ilegal melawan Ukraina."

Baca juga: Media Asing Sebut Jokowi Ogah Berkomentar soal Ledakan di Polandia yang Terjadi di Tengah KTT G20
Namun dia mengatakan tidak ada indikasi bahwa rudal itu adalah hasil dari serangan yang disengaja atau bahwa Rusia sedang mempersiapkan tindakan militer ofensif terhadap NATO.
Perdana Menteri Polandia, Mateusz Morawiecki, mengatakan Warsawa masih memutuskan apakah akan memicu pasal 4 NATO.
Aturan tersebut memungkinkan anggota aliansi untuk mengadakan pertemuan jika merasa wilayah atau keamanannya terancam, tetapi tampaknya langkah itu mungkin tidak diperlukan.
Rudal itu mendarat di pengering biji-bijian desa Przewodów, 4 mil dari perbatasan Ukraina.
Hal ini menandai pertama kalinya wilayah negara anggota NATO diserang dalam hampir sembilan bulan perang Rusia melawan Ukraina.
Ledakan itu awalnya menimbulkan kekhawatiran global bahwa perang dapat meluas ke negara-negara tetangga.
Tetapi setelah pertemuan darurat para pemimpin barat pada KTT G20 di Bali, presiden AS, Joe Biden, mengatakan bahwa rudal itu mungkin tidak ditembakkan dari Rusia.
Presiden Lithuania, Gitanas Nauseda, meminta NATO untuk mengerahkan lebih banyak pertahanan udara di perbatasan Polandia-Ukraina dan sisi timur aliansi lainnya.
"Situasinya menegaskan bahwa itu adalah keputusan yang tepat dan membutuhkan implementasi yang cepat,” kata Nauseda.
Baca juga: Teori Konspirasi Terbukti? 3 Pejabat AS Sementara Simpulkan Ledakan di Polandia akibat Misil Ukraina
Ukraina Bantah Teori Konspirasi
Total ada dua warga negara Polandia terbunuh seusai terjadi serangan misil di Desa Przewodow, Polandia pada Selasa (15/11/2022).
Terkait serangan ini, seorang pejabat Rusia menuding bahwa serangan yang terjadi di Polandia adalah taktik Ukraina agar Rusia dikeroyok oleh para anggota NATO.
Dikutip TribunWow dari bbc, seperti yang diketahui, Polandia merupakan anggota NATO.
Baca juga: Bos CIA dan Intelijen Rusia Bertemu di Turki Bahas Penggunaan Senjata Nuklir di Ukraina
Di dalam aliansi NATO, jika keselamatan satu anggotanya terancam, maka seluruh anggota NATO dapat datang memberikan bantuan pertahanan dan keamanan.
Sebagai informasi, NATO saat ini memiliki 30 anggota termasuk Prancis, Jerman, Inggris hingga Amerika Serikat (AS).
Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba tegas membantah adanya teori konspirasi Ukraina sengaja menyerang Polandia.
"Rusia saat ini mempromosikan teori konspirasi bahwa itu (serangan Polandia) adalah misil dari pertahanan udara Ukraina yang jatuh di wilayah Polandia. Yang mana itu tidak benar," tegas Kuleba.
Kuleba menegaskan seharusnya tidak ada orang yang memercayai propaganda Rusia ataupun menyebarluaskan propaganda tersebut.
Teori konspirasi ini disuarakan oleh Denis Pushilin, pejabat di Donetsk yang ditunjuk oleh pemerintah Rusia.
Pushilin meyakini aksi tersebut dilakukan Ukraina untuk menarik pihak luar agar terlibat dalam konflik Rusia-Ukraina.

Baca juga: Bahas Konflik Rusia-Ukraina hingga Proyek MRT, Ini Isi Diskusi Jokowi dengan para Kepala Negara G20
Duta Besar Rusia untuk Polandia telah dipanggil oleh Kemenlu Polandia dan menyatakan Moskow sama sekali tak terlibat dalam serangan misil tersebut.
Morawiecki mengonfirmasi bahwa dua korban yang tewas adalah warga negara Polandia.
Presiden Polandia Andrzej Duda menyatakan saat ini sangat mungkin negara-negara NATO bergerak menindak pelaku penembakan misil.
Duda sendiri mengiyakan tidak ada bukti jelas siapa yang menembakkan misil tersebut.
Sementara itu Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menyatakan bahwa serangan kepada NATO adalah eskalasi konflik Rusia-Ukraina yang perlu ditindak tegas.
Kendati demikian, juru bicara Kementerian Pertahanan AS, Brigjen Patrick Ryder menyatakan tidak ada informasi siapa yang melakukan serangan tersebut.
Kementerian Pertahanan Rusia menyatakan, serangan itu ditujukan untuk memprovokasi dan meningkatkan tensi konflik.(TribunWow.com/Via/Anung)